Gubernur Minta Baitul Mal Benahi Tiga Hal

Rapat kerja Baitul Mal Se-Aceh
  • Dorong Pengumpulan Zakat

Banda Aceh (kanalaceh.com) – Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengungkapkan, setidaknya ada tiga hal mendasar yang harus dibenahi di lembaga Baitul Mal di provinsi Aceh, dalam rangka meningkatkan realisasi penerimaan zakat, waqaf dan harta keagamaan.

“Gubernur meminta Baitul Mal benahi tiga hal untuk meningkatkan realisasi penerimaan zakat, wagaf dan harta keagamaan di Aceh,”kata Staf Ahli Gubernur Bidang Keistimewaan Abubakar saat membacakan kata sambutan Gubernur Aceh, pada rapat kerja Baitul Mal Se-Aceh, Senin (19/10) di Banda Aceh.

Dikatakan, ketiga hal yang harus dibenahi Baitul Mal adalah pertama, perlunya penguatan di jajaran manajemen dan pengelolaan administrasi agar mampu menampung beban kerja yang cenderung meningkat.

“Kita seharusnya bisa menggunakan jasa konsultan untuk membantu penguatan lembaga ini agar manajemennya mencapai standar kelembagaan internasional,”terangnya.

Kedua, regulasi tentang zakat, waqaf, harta agama dan perwalian anak yatim/piatu yang selama ini menjadi kewenangan Baitul Mal, perlu terus disempurnakan. Selain itu, kita juga harus mendorong agar perubahan Qanun Nomor 10 Tahun 2007 tentang Baitul Mal dapat dipercepat pembahasannya, sehingga pengumpulan zakat, infaq dan waqaf dapat lebih ditingkatkan lagi.

Ketiga, perlunya memperkuat sinergi Baitul Mal dengan lembaga lain untuk pendistribusian dan pendayagunaan dana zakat, infak, dan sedekah.

“Untuk pendistribusian misalnya, Baitul Mal dapat bersinergi dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Sosial, BKKBN, atau Biro Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat,”katanya.

Terkait data base, kata Abubakar bisa berkoordinasi dengan Kantor Statistik, Bappeda dan Dinas Registrasi Kependudukan. Untuk pemanfaatan zakat dan infak bagi penguatan syi’ar Islam, Baitul Mal dapat menjalin kerjasama dengan Dinas Syariat Islam, Kementrian Agama, MPU, Mahkamah Syar’iyah, Badan Dayah dan Ormas Islam. “Dengan demikian dana yang disalurkan tepat sasaran, efektif dan tidak overlaping,”jelasnya.

Ketiga hal itu harus menjadi fokus utama dalam rapat kerja Baitul Mal Se-Aceh kedepan nantinya, sehingga pengumpulan zakat dapat dilakukan secara maksimal. “Jika pengumpulan zakat maksimal maka akan berkontribusi langsung terhadap peningkatan kualitas dan kesejahteraan masyarakat,”sebutnya

Menurut dia, zakat, waqaf dan harta keagamaan dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan masyarakat, pengentasan kemiskinan dan membiayai berbagai aktivitas sosial keislaman.

Lebih lanjut, Abubakar menambahkan, Baitul Mal selaku pengelola zakat dan harta keagamaan di Aceh dituntut untuk dapat terus berinovasi, memperhatikan kebijakan yang ada, memperkuat kemitraan dengan Pemerintah dan Ulama, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha, sehingga upaya membangun peradaban zakat dapat tercapai.

Karena itu Baitul Mal harus terus memperkuat diri dengan manajemen yang berkualitas diserta program kerja yang efektif, sehingga anggaran dari sektor zakat, waqaf, dan harta keagamaan ini dikelola dengan semakin profesional sehingga semakin bermanfaat untuk masyarakat.

Untuk itulah, dalam rapat kerja baitul Mal se-Aceh yang kita selenggarakan ini, kita berupaya untuk membahas berbagai hambatan dan tantangan yang dihadapi Baitul Mal di Aceh. Semua permasalahan itu harus dapat ditemukan solusinya, sehingga lembaga Baitul Mal akan tampil menjadi garda terdepan dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial di masyarakat.

Selain itu, kita juga terus terus mengampanyekan agar instansi, perusahaan dan muzakki yang belum menunaikan kewajiban zakat, supaya melaksanakan kewajibannya dengan membayar zakat melalui Baitul Mal di Aceh, tidak terkecuali pegawai BUMN, TNI/Polri, instansi vertikal dan muzakki lainnya.(T. Irawan)

Related posts