Di Meureudu, Ada Beko Lenyap Ditelan Bumi

Di Meureudu, Ada Beko Lenyap Ditelan Bumi
EXCAVATOR yang terjebak dalam kubangan lumpur hidup di kawasan Gampong Meunasah Cut Njong, Kecamatan Bandarbaru, Pidie Jaya pada saat-saat pertama musibah itu terjadi sebelum akhirnya lenyap ditelan bumi. Foto: SERAMBI/IDRIS ISMAIL

MEUREUDU (KANALACEH.COM) – Satu unit alat berat jenis beko (excavator) lenyap ditelan bumi, yang diperkirakan lumpur hidup di Gampong Meunasah Cut Njong, Bandarbaru, Pidie Jaya.

Alat berat itu lenyap total setelah tersedot secara perlahan selama 10 hari, meski berbagai upaya untuk penyelamatan sudah dilakukan. “Beko itu lenyap total pada hari Kamis (29/10) setelah terperosok ke kubangan lumpur sejak 10 hari sebelumnya. Kini yang tersisa hanya lengan pengeruk,” kata mantan wakil Bupati Pidie Jaya, HM Yusuf Ibrahim, Sabtu (31/10) Seperti dilansir aceh.tribunnews.com, Minggu (1/11).

M Yusuf menceritakan, alat berat milik warga Samalanga tersebut awalnya hendak menggali tanah untuk pembukaan tambak baru. Dalam perjalanan ke lokasi melewati areal persawahan warga Gampong Meunasah Cut Njong di areal yang dulunya merupakan bibir kuala. Tiba-tiba beko terperosok ke kubangan lumpur hingga secara perlahan-lahan tersedot.

Dikatakan M Yusuf, sejak kejadian itu berbagai upaya untuk penyelamatan sudah dilakukan dengan melibatkan ratusan warga, termasuk menggali lumpur di sekitar beko. Warga juga membuat penyangga dari batang kelapa agar beko bisa dihambat dari sedotan lumpur. Selain usaha, warga juga menggelar doa bersama agar barang berharga itu bisa diselamatkan. “Namun semua usaha itu sia-sia. Perlahan-lahan beko terus tersedot hingga dalam waktu 10 hari lenyap total,” kata M Yusuf.

Sebenarnya, kata Yusuf, ada satu cara untuk menyelamatkan beko itu yaitu dengan mendatangkan alat berat lain berupa mobil derek. Namun upaya ke arah itu tidak dilaksanakan karena biaya untuk mendatangkan mobil derek dan menarik beko dari sedotan lumpur disebut-sebut mencapai Rp 100 juta. “Ya, akhirnya beko itu benar-benar lenyap,” demikian Yusuf Ibrahim.[]

Sumber: aceh.tribunnews.com

Related posts