Kenaikan Tarif Dokter Picu Inflasi di Aceh

Kenaikan Tarif Dokter Picu Inflasi di Aceh

Banda Aceh (KANAL ACEH.COM) – Tingginya inflasi di provinsi Aceh pada bulan Oktober 2015 mencapai 0,17 persen disebabkan terjadinya kenaikan tarif dokter pada bulan tersebut.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Hermanto dalam penyampaian berita resmi statistik Aceh, di aula BPS setempat, Senin (2/11).

Menurut data BPS Aceh mencatat pada bulan Oktober 2015 Kota Banda Aceh terjadi inflasi sebesar 0,10 persen, Kota Lhoksemawe 0,36 persen, dan Meulaboh 0,05 persen.

Hermanto menyebutkan, inflasi yang terjadi di Banda Aceh disebabkan oleh inflasi pada kelompok Kesehatan yakni mencapai 1,00 persen, kemudian kelompok trasportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,50 persen, kelompok makanan jadi, dan kelompok perumahan.

“Kelompok kesehatan menjadi pemicu terjadinya inflasi di Aceh pada Oktober 2015 yakni sebesar 0,17 persen, terutama kenaikan tarif dokter,”ungkap Hermanto.

Ia menjelaskan,kondisi cuaca saat ini tidak mendukung, kadang hujan, kadang panas, apalagi dalam bulan terakhir ini terjadi percemaran udara akibat asap dari pembakaran hutan di sejumlah daerah di Indonesia sehingga membuat kesehatan masyarakat terganggu.

“Akibat cuaca yang tidak sehat sehingga banyak yang menkonsumsi obat-obatan, bahkan tarif dokter juga mengalami kenaikan sampai 7,14 persen,”ungkap Hermanto, kepada wartawan, kemarin.

Lebih lanjut, Hermanto menjelaskan, kenaikan tarif dokter spesialis ini bukan di obatnya tapi kenaikannya pada konsultasi dengan dokter (ongkosperiksa dokter) itu yang mengalami kenaikan. “Kalau obat belum ada kebijakan untuk dinaikan,”ungkapnya.

Sementara beberapa yang mengalami kenaikan pada bulan tersebut diantaranya udang basah, jeruk, tomat sayur, angkutan udara, tomat buah, jeruk nipis, dan papaya. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan diantaranya telur ayam ras, cumi, kembung/gembung, daging sapi, cabe rawit, cabe merah, ikan rambe, dan ikan bandeng.

Dari 23 Kota di Sumatera, pada oktober 2015 tercatat 9 kota mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pematang Siantar dan terendah di Kota Metro.(Teuku Irawan)

Related posts