BANDA ACEH (KANAL ACEH) – Kepala Cabang PT Indomaret, yang mencakup Aceh dan Sumatera Utara, Djoko Pamungkas, Kamis (17/12) mengatakan, dari identifikasi yang dilakukan pihaknya, cukup banyak potensi produk koperasi usaha mikro kecil menengah (KUMKM) Aceh yang secara kemasan sudah memiliki standar untuk bisa dijual di pasar retail modern.
Namun, terangnya, pasar retail modern, seperti Indomaret, memiliki aturan ketat suatu produk dapat masuk ke jaringan pemasaran Indomaret.
Nah, katanya, permasalah utama dari produk KUMKM Aceh, adalah dari aspek belum semua memiliki logo halal, kemudian SNI, dan juga masa pemakaian, atau expired date, serta barcode.
“Syarat-syarat ini yang penting diperhatikan, agar produk para pelaku KUMKM, bisa masuk ke jaringan pemasaran Indomaret,” katanya.
Sebenarnya, peluang produk KUMKM Aceh, masuk ke pasar Indomaret itu sangat terbuka lebar, asalkan saja, produk itu dapat memenuhi aspek persyaratan teknis yang telah kita tetapkan.
Perusahaan kami sendiri, terang Djoko, kerap melakukan kegiatan edukasi dan pendampingan terhadap para pelaku KUMKM, agar produk mereka dapat masuk ke gerai Indomaret.
“Indomaret punya skema kerjasama dengan pelaku KUMKM,” sebutnya.
Saat ditanyakan apakah sudah ada produk pelaku usaha kecil di Aceh yang telah masuk ke gerai Indomaret, Djoko menerangkan, hingga saat ini belum ada, namun kedepan dirinya yakin akan banyak yang bisa masuk, sebab pihaknya terus melakukan edukasi kepada para perajin.
“Kami yakin kedepan, akan banyak hasil produk perajin usaha kecil di Aceh bisa masuk ke gerai Indomaret,” harapnya.
Sementara itu, Manajer Pusat layanan usaha terpadu (PLUT) KUMKM Aceh, Murni Maard, Kamis(17/12), menerangkan, salah satu kendala pelaku usaha kecil berkembang adalah akses pemasaran, sebab itu, pihaknya selaku induk yang menaungi pelaku usaha mikro, kerap mempertemukan para buyer atau pembeli dengan para pelaku UMKM,
“Upaya kita salah satunya adalah mempertemukan pemilik Indomaret dengan pelaku UMKM Aceh, seperti hari ini,” tandasnya.