Saatnya Mourinho Pulang Kampung

Saatnya Mourinho Pulang Kampung
Pelatih Manchester United, Jose Mourinho. Foto harianterbit.com

 Jakarta – Jose Mourinho harus mudik lebih cepat ketimbang rencana yang disusunnya sendiri. Kali ini dia juga harus pulang kampung dengan status manajer yang sudah pisah jalan–media Inggris menyebut dia dipecat–dengan klub yang dibesutnya.

Oktober lalu Mourinho mengungkapkan rencana mudik ke Setubal, tak jauh dari Lisbon, di mana orang tuanya tinggal. Niatnya, dia dan istri–Matilde “Tami” Faria–akan pulang di Hari Natal nanti.

Hari Natal dinilai menjadi waktu yang tepat untuk pulang. Selain Portugal yang mengenal tradisi berkumpul keluarga di malam menjelang Natal, dia juga ingin menyempatkan diri untuk menengok sang ayah, José Manuel Mourinho Félix, 77 tahun.

Sejak mendampingi Jose senior operasi pendarahan otak, Mourinho memang belum pulang lagi. Saat kompetisi musim lalu selesai, Mourinho tak pulang ke Portugal. Dia mendampingi tim menjalani serangkaian uji coba ke Dubai dan New York. Apalagi kepulangan Mourinho kala itu tak terencana dan terburu-buru. Usai menang atas Leicester, Mourinho terbang dengan jet pribadi ke Setubal.

Kabar gembira diumumkannya kepada media usai operasi tersebut. “Ayah saya sudah memenangkan pertarungan. Dia mencapai level di mana tak seorang pun pernah membayangkannya,” kata Mourinho seperti dikutip Mirror.

Tapi kini situasinya sedang berbalik. Dirinyalah yang seolah ada di atas meja operasi dan divonis tak punya harapan hidup lagi. Sebelum Natal benar-benar tiba, Mourinho harus meninggalkan markas Chelsea di Stamford Bridge.

Kedua belah pihak pisah jalan–media Inggris menyebut Mourinho dipecat. Yang tak mengenakkan, The Special One dilepas setelah Chelses dikalahkan Leicester City. Dengan skuat yang relatif sama dengan musim lalu, bahkan bisa dibilang bertambah kuat karena tambahan beberapa pemain baru, Chelsea justru kesulitan bersaing dengan para rivalnya musim ini. The Blues sudah merasakan sembilan kekalahan dalam 16 laga awal Premier League.

Chelsea kini terpuruk di papan bawah dengan perolehan 15 poin. Mereka berjarak satu poin dari zona degradasi. Perselisihan dengan pemain menambah kuat alasan manajemen klub untuk melepaskannya.

Tapi setidaknya, Mourinho tidak perlu buru-buru berkemas untuk pulang ke Portugal. Apalagi dia tak mempunyai tempat lagi di Stamford Bridge sehingga harus packing dengan lebih teliti.

Menilik ucapan Mourinho kala itu, tentunya kehilangan pekerjaan memang menjadi duka baginya. Tapi selama masih bisa pulang, dia akan mendpatkan obat paling mujarab.

“Kekuatan keluarga saya ini karena mereka membiarkan anggota keluarga untuk fokus kepada pekerjaannya. Tentunya yang sesuai dengan kata hati. Tapi kami tetap hidup wajar lho. Kami mempunyai ikatan kekeluargaan yang erat,” ujar ‘The Happy One’ yang kini mungkin sedang merencanakan mengubah julukan untuk dirinya sendiri di luar Stamford Bridge. []

Related posts