Manchester United Dikritik CEO Adidas

BN-EN212_0912ha_P_20140912143425
CEO Adidas, Herbert Hainer (wsj.net)

Manchester (Kanal Aceh) – Tren negatif yang ditunjukkan Manchester United dalam delapan laga akhirnya berhenti kala melawan Swansea (2/1). Pada laga tersebut tim asuhan Louis Van Gaal menang 2-1 berkat gol yang dicetak Anthony Martial pada menit ke-48 dan Wayne Rooney pada menit ke-77. Sedangkan gol balasan Swansea dicetak oleh Gylfi Sigurdsson pada menit ke-70.

Kemenangan ini pun menghapus torehan minor United beberapa pertandingan ke belakang. Pasalnya taktik penguasaan bola yang dimainkan United kerap tak membuahkan gol. United pun sempat mencatatkan rekor buruk delapan laga tanpa kemenangan sejak 1990.

Rentetan hasil negatif dan permainan buruk United pun membuat posisi Van Gaal terpojok. Hingga akhirnya muncul rumor yang beredar mengenai masa depan Van Gaal di United. Beberapa media menulis bahwa ada kelompok suporter yang meminta manajemen United untuk memecat pria asal Belanda ini, sementara kelompok suporter lain meminta Van Gaal untuk mengundurkan diri. Golongan lain sendiri berharap Van Gaal dipecat dan digantikan oleh Jose Mourinho yang beberapa hari sebelumnya dipecat Chelsea.

Kritik pun diberikan kepada oleh Van Gaal dari beberapa sosok penting akibat performa buruk United, salah satunya adalah Paul Scholes. Scholes berkilah bahwa United yang diasuh oleh Van Gaal merupakan tim yang kurang kreativitas.

“Van Gaal menginginkan permainan ball possession, namun hal tersebut jadi tak berguna kala tim tidak menyerang dan mencetak gol. Seharusnya mereka (United) lebih fokus kepada permainan menyerang,” jelas Scholes.

“Louis menjalani beberapa bulan yang tidak memuaskan di sini. Dia berkata mengenai filosofi bermain tetapi saya pikir United tidak butuh filosofi. Sebab, suporter hanya menginginkan sepakbola menyerang dan tim mampu mencetak banyak gol,” ujar mantan pemain Manchester United ini.

Komentar tak kalah panas diucapkan CEO Adidas, Herbert Hainer. Dia merasa gaya bermain United tidak terlalu membuatnya senang. “Bisnis kami dengan United berjalan sangat baik, di mana penjualan baju melebihi perkiraan kami. Namun, gaya bermain United bukan sesuatu yang ingin kita lihat,” jelas Hainer saat diwawancarai Suddeutsche Zeitung,senin (4/1).

Tak salah Hainer kecewa terhadap gaya bermain United. Pasalnya, Adidas rela merogoh kocek dalam untuk mengantongi lisensi United. United pun menjadi klub terkaya di dunia yang disponsori perlengkapan sepakbola asal Jerman tersebut, yakni mencapai 750 juta poundsterling untuk 10 tahun kontrak kerja.

Yang jadi menarik adalah bagaimana respons Louis Van Gaal mendengar pernyataan Hainer ini. Pasalnya, kritik yang diberikan Scholes dan Rio Ferdinand kepadanya ditanggapi negatif. (panditfootball.com)

Related posts