Ikateta Unsyiah minta Pemerintah cegah konversi sawah

Ikateta Unsyiah minta Pemerintah cegah konversi sawah
Muhammad Yassar, Ketua Ikateta Unsyiah.

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Ikatan alumni teknik pertanian (Ikateta) Unisyiah meminta kepada Pemerintah Aceh, untuk mencegah terjadinya konversi sawah.

Menurut ketua Ikateta Unsyiah, Muhammad Yassar, Jumat (29/1) saat ini, konversi sawah untuk dijadikan pertokoan, rumah, dan juga aktivitas industri dan pabrik sangat tinggi di Aceh, karena itu penting dilakukan upaya yang serius untuk mencegah hal tersebut.

Dijelaskannya, selama ini pemerintah kerap melahirkan program cetak sawah baru, namun upaya untuk mencegah konversi sawah sangat minimi, akibatnya jumlah sawah di Aceh dari tahun ke tahun terus mengalami penyusutan.

Ia menerangkan, sawah adalah sumber daya alam yang unik, agar produktif memerlukan kondisi tanah tertentu, seperti tingkat kesuburan, keadaan topografi serta ketersediaan air, dan itu artinya tidak semua jenis lahan dapat dijadikan sawah.

“Berbeda dengan penggunaan tanah untuk mendirikan bangunan yang boleh dimana saja, namun tidak untuk buat sawah,” terangnya.

Kedepan, kata Yassar, sumber daya lahan yang dapat dijadikan sawah semakin langka. Dan perlu diingat bahwa sawah yang telah dibangun sekarang merupakan lokasi pilihan terbaik pada saat itu, apalagi telah didukung dengan infrastruktur irigasi yang memadai. Tentunya kita tidak ingin investasi besar untuk mencetak sawah dan membangun jaringan irigasi ini menjadi sia-sia akibat konversi.

Kita ketahui bersama, jelas Yassar, Pemerintah melalui UU no. 41 tahun 2009 telah melarang sawah atau lahan pertanian produktif untuk dikonversi, dan hal ini secara khusus di Aceh dipertegas lewat qanun Nomor 4 tahun 2011 tentang Irigasi.

“Tapikan sepertinya sulit saat ini untuk mencegah konversi sawah, tanpa sebuah aturan yang tegas,” ujarnya. [Saky]

Related posts