Beras di Aceh Barat masih mahal

Bulog Lhokseumawe Gelar Operasi Pasar
Ilustrasi beras Bulog (Vivanews)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Perum Bulog Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, menyatakan harga beras di pasar impres masih relatif bertahan setelah terjadi kenaikan sejak memasuki awal 2016.

Kepala Sub Divre Perum Bulog Meulaboh, Ardiman Hasan yang dihubungi di Banda Aceh, Kamis, mengatakan, pihaknya bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Aceh Barat telah turun melakukan pengecekan harga beras di pasar impres Bina Usaha Meulaboh sebagai sample.

“Kami telah turun bersama BPS untuk memantau dan ternyata harga beras masih relati normal seperti biasanya. Masih seperti harga sebelumnya tidak ada kenaikan ataupun turun,” katanya.

Dalam beberapa pekan terakhir masyarakat seputar Meulaboh mengeluhkan terkait kenaikan harga beras yang beredar di pasar, kenaikan harga beras terjadi pada bentuk pembelian karung isi zak 15 kilogram ataupun enceran per liter.

Kenaikan per zak rata-rata Rp1.000-Rp2.000 dengan berbagai kualitas beras, kondisi kenaikan harga ini bertahan meskipun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Januari 2016, namun belum berpengaruh terhadap penurunan harga beras.

Ardiman menyebutkan, menyangkut kenaikan harga beras yang tidak diketahui pihaknya itu mungkin akan dapat ditekan melalui upaya percepatan penyaluran beras untuk orang miskin (raskin) kepada tiga kabupaten wilayah kerjanya.

“Dengan kita percepat penyaluran beras raskin untuk empat kabupaten, mungkin akan sangat membantu masyarakat. Untuk operasi pasar baru kita lakukan apabila terjadi kenaikan secara signifikan,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan, penyaluran beras raskin sudah dalam proses pengurusan administrasi, sebab Perum Bulog Meulaboh sudah menyerahkan pagu kepada masing-masing kabupaten agar segera menyelesaikan proses administrasi.

Ardiman menjelaskan, wilayah penyaluran raskin mencakupi Kabupaten Aceh Barat, Aceh Jaya dan Nagan Raya, jumlah pagu yang diberikan masih seperti tahun sebelumnya sesuai data masyarakat yang berhak menerima.

Dia berharap masing-masing kabupaten mempercepat penyelesaian administrasi sehingga beras tersimpan di gudang segera keluar untuk disalurkan kepada masyarakat untuk penerimaan raskin sesuai kuota yang ditentukan.

“Kalau masing-masing kabupaten mempercepat proses administrasi dari kami Bulog pasti segera mengeluarkan beras. Untuk data bahan pangan lain mungkin ada pihak yang terkait sudah mendata, kami fokus pada beras,” katanya menambahkan. | antaranews.com

Related posts