Valantine’s Day dilarang di Banda Aceh

Valantine's Day dilarang di Banda Aceh
Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal dan Ketua DPRK Banda Aceh, Arif Fadillah mengeluarkan seruan bersama larangan perayaan hari Valentine di ruang rapat Wali Kota Banda Aceh, Selasa (9/2) (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) bersama Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Banda Aceh mengeluarkan seruan bersama untuk mengantisipasi perayaan hari kasih sayang atau Valentine pada 14 Februari mendatang.

Penandatangan seruan bersama yang berisi 10 poin tersebut dilakukan oleh Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal bersama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Arif Fadillah, Ketua MPU A Karim Syech, serta unsur Muspida lain di ruang rapat Wali Kota Banda Aceh, Selasa (9/2).

Menurut Illiza, seruan bersama dimaksud merupakan tugas serta tanggung jawab pihaknya sebagai pimpinan di daerah yang menerapkan syariat Islam untuk membentengi akidah warga Kota Banda Aceh, terutama para pemuda.

“Perayaan Valentine’s Day bukan hanya akan merusak perilaku anak-anak kita, tetapi juga merusak akidah mereka. Ini yang paling krusial,” ujarnya.

Untuk itu, pihaknya akan menggencarkan sosialisasi larangan Valentine dengan beragam media agar menjadi isu atau topik pembicaraan di tengah-tengah masyarakat.

“Hashtag #valentinebukanuntukkami di twitter, facebook, dan instagram, juga akan kita gencarkan terutama di kalangan pemuda agar gaungnya bisa ke seantero dunia,” kata Illiza.

Illiza juga mengimbau pengusaha hotel, cafe, swalayan, dan pusat perbelanjaan modern agar tak memfasilitasi perayaan tersebut. “Demikian pula di titik rawan lainnya tempat-tempat nongkrong anak muda, akan kita lakukan sosialisasi ke sana guna mengantisipasi perayaan tersebut,” katanya.

Sementara Ketua DPRK Banda Aceh, Arif Fadillah mengapreasiasi langkah-langkah pencegahan yang dilakukan Pemko Banda Aceh serta instansi terkait perihal larangan tersebut.

“Ceramah-ceramah untuk sosialisasi perlu terus kita intensifkan, dan menggandeng para pelajar untuk terlibat aktif. Dan yang tak kalah penting adalah memulainya dari keluarga kita sendiri di rumah dengan mencegah mereka merayakan Valentine’s Day,” ujarnya. [Sammy/rel]

Related posts