Warga Masih Mengungsi Akibat Banjir di Aceh Utara

Warga Masih Mengungsi Akibat Banjir di Aceh Utara
Ilustrasi (Detik)

Lhokseumawe (KANALACEH.COM) – Ratusan warga di delapan desa di Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara, masih mengungsi, karena banjir yang melanda wilayah itu sejak Senin (8/2) belum juga surut dan masih menggenangi rumah mereka.

Salah seorang warga Desa Ara Tonton Mon Crang, Faisal di lokasi pengungsian di Kecamatan Pirak Timu mengatakan, masyarakat masih banyak yang mengungsi dan belum bisa pulang, karena hingga sampai sekarang ini air belum surut.

“Kalau di tempat kami, masyarakat masih mengungsi dan belum bisa pulang, karena airnya belum surut. Semoga saja sore ini airnya sudah surut dan kami semuanya bisa pulang ke rumah masing-masing,” ujar Faisal, Selasa (9/2).

Ia menambahkan, masing-masing warga yang mengungsi tersebut berasal dari Desa Asan Krueng Kreh, Geulumpang, Beuracan Rata, Rayeuk Pange, Reungkam, Keutapang dan Ara Tonton Moncrang.

Warga lebih memilih mengungsi ke meunasah (surau) dan ke rumah keluarganya yang tidak tergenang banjir. Ketinggian airnya di atas lutut orang dewasa dan masyarakat mengalami berbagai kerugian, mulai dari hilangnya hewan ternak hingga harta benda yang lainnya.

“Kemarin (8/2), air sudah mulai naik sejak pukul 17.00 WIB, kemudian pada malamnya kami sudah mulai mengungsi ke meunasah. Akibat banjir ini, banyak hewan ternak masyarakat hilang,” tutur Faisal.

Menurutnya, hal yang sangat disayangkan adalah sawah warga menjadi terendam, apalagi ada yang baru memasuki masa panen, luas sawah yang terendam delapan desa tersebut mencapai sekitar 150 hektare.

Faisal berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara harus segera melakukan tanggap darurat, karena di daerah tersebut belum ada bantuan sama sekali.

“Semoga dalam penangganan masalah banjir bisa dilakukan lebih adil,” katanya.

Sementara itu, petugas Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, M. Rizwan menyebutkan, jumlah pengungsi akibat banjir di Kecamatan Pirak Timu tersebut mencapai 2.417 jiwa atau 567 kepala keluarga. [Antara]

Related posts