18.782 hektar sawah di Aceh Timur terancam puso

18.782 hektar sawah di Aceh Timur terancam puso
Ilustrasi (Antara Foto)

Julok (KANALACEH.COM) – Sekira 18.782 hektar area persawahan yang tersebar di 16 kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Timur terancam puso akibat banjir. Sementara itu, 677 hektar tanaman padi diyakini mengalami puso dan gagal panen.

Petani yang gagal panen akibat tanaman padinya puso meliputi petani sawah di Kecamatan Julok, Peudawa, Idi Rayeuk, Banda Alam, Idi Tunong, Bireum Bayeun serta Darul Aman.

“Ada tujuh kecamatan yang puso dan dipastikan gagal panen tahun ini akibat banjir,” kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, Sanusi, Jumat (12/2) kemarin.

Sedangkan sawah yang terendam banjir terjadi di 16 kecamatan meliputi Julok, Peudawa, Idi Rayeuk, Banda Alam, Idi Tunong, Birem Bayeun, Darul Aman, Nurussalam, Darul Falah, Simpang Ulim, Pante Bidari, Ranto Peureulak, Sungai Raya, Idi Timur, Ranto Selamat, dan Ranto Selamat.

“Data-data sedang kita rekap, dan rencananya kita kirim ke Kementerian Pertanian RI di Jakarta,” kata Sanusi.

Bupati Aceh Timur, Hasballah HM Thaib, mengakui luas sawah yang terendam banjir kali ini mencapai belasan ribu hektar yang tersebar di beberapa kecamatan. Namun, banjir terparah terjadi di Kecamatan Julok, Simpang Ulim.

“Untuk dua kecamatan ini, sawah warga masih seperti laut, bahkan pematang pun belum nampak apa pun,” ujar Hasballah yang juga akrab disapa Rocky.

Menurutnya, banjir di Kecamatan Julok, Simpang, dan Pante Bidari akan surut setelah daerah aliran sungai (DAS) Arakundo normal.

Bahkan, lanjut Rocky, beberapa kecamatan terlihat petani memaksa panen padi yang setengah matang, seperti di Desa Blang Buket, Kecamatan Darul Aman, Idi Cut, dan Bagok.

Sebagai upaya menutupi kerugian petani akibat banjir, Rocky mengaku akan berupaya mengganti bibit padi warga dengan benih padi dari Cadangan Benih Nasional (CBN) dengan APBN.

“Kita akan surati Kementerian Pertanian untuk mengganti bibit padi yang terkena imbas banjir di sejumlah kecamatan. Langkah ini kita ambil untuk menutupi kerugian benih padi masyarakat,” tandas Rocky. [Wol]

Related posts