ASPPI Aceh bersihkan sejumlah objek wisata di Aceh Besar

ASPPI Aceh bersihkan sejumlah objek wisata di Aceh Besar
Ilustrasi warga membersihan sampah di kawasan objek wisata pantai (Antara Foto)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Puluhan pelaku pariwisata yang tergabung dalam Asosiasi Pelaku Pariwisata (ASPPI) Aceh membersihkan sejumlah objek wisata Aceh Besar, Minggu (21/2).

Sekretaris Dewan Pengurus Daerah (DPD) ASPPI Aceh, Nurhadi mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).

“Kegiatan memperingati HPSN dipusatkan di objek wisata tsunami kubah masjid di Gampong Gurah, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar,” kata Nurhadi dalam rilis yang diterima Kanal Aceh, Senin (22/2).

Selain membersihkan objek wisata kubah masjid, kata Nurhadi, pengurus ASPPI Aceh yang ikut dalam kegiatan tersebut juga berdiskusi dengan masyarakat setempat. Mereka mengajak masyarakat mengembangkan objek wisata itu sebagai sumber pendapatan ekonomi.

“Dari diskusi tersebut diketahui objek wisata itu sudah menjadi sumber ekonomi masyarakat. Selain menjual suvenir, masyarakat juga menjual jasa ojek bagi wisatawan,” kata Nurhadi.

Jasa ojek tersebut lahir karena untuk menuju ke objek kubah masjid tersebut tidak bisa dilalui bus. Biasanya, rombongan wisata yang sering berkunjung ke tempat itu menggunakan bus.

“Jasa ojek ini dilakoni kaum ibu setempat. Yang menariknya, mereka tidak mematok tarif, tetapi diberikan seikhlasnya. Jadi, kami melihat sektor wisata objek kubah masjid ini telah memberi dampak positif bagi masyarakat setempat,” kata Nurhadi.

Ketua Dewan Pengawas ASPPI Aceh, Umar Machtub mengajak masyarakat yang mengelola objek wisata kubah masjid menerapkan prinsip saptapesona.

“Saptapesona itu meliputi adanya rasa aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah-tamah, dan kenangan. Dengan adanya saptapesona ini ditambah dengan kekhasan budaya lokal, wisatawan akan merasa terkesan berkunjung ke kubah masjid ini,” ungkap Umar Machtub.

Umar Machtub mengatakan dalam pertemuan tersebut, masyarakat setempat berharap pemerintah daerah mengembangkan dua objek wisata di sekitar kubah masjid tsunami, yaitu Meriam Perang zaman kolonial dan makam Tengku Chik Maharaja Gurah.

“Masyarakat berharap pemerintah membangun akses jalan ke Meriam Perang karena lokasi berada di atas Bukit Gle Sampe yang jaraknya 20 menit berjalan kaki dari objek kubah tsunami,” terangnya. [Sammy/rel]

Related posts