Masyarakat Aceh Tenggara deklarasikan dukungan untuk Zaini Abdullah

Masyarakat Aceh Tenggara Deklarasikan Dukungan Untuk Zaini Abdullah
Foto: Deklarasi Relawan Zaini Abdullah Aceh Tenggara di Benteng Tugu Kuta Rih, Kutacane (credit: Sawaluddin Broeh)

Aceh Tenggara (KANALACEH.COM) – Perdamaian adalah komitmen kuat yang perlu terus di perkokoh di Bumi Aceh. Perdamaian tanpa pembangunan akan meruntuhkan nilai-nilai perdamaian yang telah ditempuh. Komitmen dr.Zaini Abdullah sebagai Gubernur Aceh telah terbukti dan teruji dalam merawat dan memperkuat perdamaian. Politik Anggaran yang telah dijalankan dan direncanakan tahun 2016 ini – menunjukkan pembangunan melalui pendekatan kewilayahan di setiap jengkal tanah Aceh.

Peran dr.Zaini Abdullah sebagai tokoh dan symbol yang terlibat langsung dalam proses perdamaian Aceh hingga kini masih diperlukan untuk menjamin konsistensi. Menjadi lebih penting lagi, ketika orang yang sama menjalankan pembangunan lewat otoritasnya sebagai Gubernur mengisi ruang pasca komitmen damai Aceh. Perdamaian tanpa Pembangunan akan mati muda, karena itu, dr.Zaini Abdullah seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan antara peran perdamaian dan peran pembangunan. Dengan demikian, dr.Zaini Abdullah sangat layak untuk melanjutkan sesi periode kedua menjadi Gubernur Aceh 2017-2022.

Sejak memimpin Aceh dari tahun 2012 hingga kini, banyak hal yang telah dilakukan dan dicapai. Pembenahan Tata kelola Pemerintahan sebagai fondasi terus dilakukan untuk mencapai bentuk yang ideal. Program-program unggulan dibidang Pendidikan, Kesehatan, dan infrastruktur secara berkesinambungan terus dipacu agar tujuan Aceh yang lebih baik semakin cepat tercapai, walau kadang mengalami gangguan dalam perjalanannya.

Melakukan diskusi dan bincang ringan di Warung Kayu Mbelin, Bambel,Kutacane.

Dari tahun ketahun, termasuk tahun 2016 ini, kita melihat usaha kuat dr.Zaini Abdullah sebagai gubernur untuk membuka keterisolasian sekaligus memperlancar akses antar daerah di Aceh cukup menjadi bukti komitmen kuat membangun Aceh tanpa membedakan kawasan. Anggaran pembangunan untuk Kawasan Barat-Selatan hingga kepulauan, begitu juga kawasan Tengah-Tenggara Aceh cukup besar dari tahun ke-tahun.

Respons dr.Zaini Abdullah terhadap permasalahan sosial keagamaan cukup tinggi, begitu juga sikap menjaga toleransi dan kerukunan antar warga sangat peduli. Setiap bencana alam dan permasalahan sosial yang meluas terjadi, selalu pada kesempatan pertama hadir dilokasi kejadian. Dari deretan bukti yang ada, tidak ada alasan untuk tidak mendukung dr.Zaini Abdullah kembali menjadi gubernur periode kedua lima tahun yang akan datang.

Kita mendalami, ada hal yang paling menonjol dari pribadi dr.Zaini Abdullah adalah memegang kuat prinsip demi rakyat walau kadang tidak populis. Beliau tidak akan kompromi dan tunduk terhadap keinginan sekelompok orang dengan mengabaikan prinsip kepentingan rakyat. Beliau tidak peduli akan di caci-maki, dicemoohkan, dizalimi, dan dikhianati – demi mempertahankan prinsip untuk kepentingan rakyat Aceh. Atas sikap beliau, para pihak banyak menghembuskan kabar fitnah dan memproduksi isu untuk kepentingan politik yang menjatuhkan. Para pihak banyak frustasi menghadapi sifat beliau, sehingga memproduksi propaganda dengan isi fitnah – terus dilakukan. Kita melihat, beliau tetap sabar dan bersikap arif dalam kesehariannya sebagai gubernur dan orang tua. Walaupun keras dalam prinsip, beliau kita lihat terbuka dalam menerima keritkan dan saran yang bersifat membangun.

Relawan Zaini Abdullah membersihkan areal Benteng Tugu Kuta Rih sebelum deklarasi

Berdasarkan hal tersebut diatas, demi mewujudkan cita-cita Aceh yang mulia dan bermartabat,maka dr.Zaini Abdullah adalah sosok yang tepat kembali memimpin Aceh 2017-2022 sebagai gubernur. Sebagi bukti dukungan kepada beliau, maka dengan ini kami dari berbagai elemen masyarakat sipil, pemuda dan mahasiswa – membentuk dan mendeklarasikan Relawan Pemenangan dr.Zaini Abdullah Kabupaten Aceh Tenggara dengan nama “RELAWAN – ZAINI ABDULLAH” Aceh Tenggara.

Deklarasi dilakukan pada hari Jum’at tanggal 19 Februari 2016 di Benteng Tugu Kuta Rih, Kecamatan Babussalam, Kutacane,Aceh Tenggara. Benteng Tugu Kuta Rih menjadi tempat deklarasi mengandung makna sebagai simbol perjuangan demi mempertahankan Tanah Aceh walau menjadi ladang pembantaian oleh penjajah. Harapannya, dr.Zaini Abdullah dapat mengambil hikmah dari tragedi Kuta Rih dalam membangun dan menata Aceh. Perjuangan tanpa mengenal kata menyerah telah dilakukan oleh para pejuang di Benteng Kuta Rih pada 24 Juni 1904 silam. Mereka bersatu padu, saling membantu dalam berjuang melawan penjajahan Belanda walau harus mengorbankan harta, tenaga bahkan nyawa. Semangat ini diharapkan akan menjadi ruh perjuangan dr. Zaini Abdullah dalam membawa Aceh kedepan.[rel]

Related posts