Dua putra Aceh ikuti pertemuan mahasiswa di markas PBB Asia Pasifik

Dua putra Aceh ikuti pertemuan mahasiswa di markas PBB Asia Pasifik
Ahmad Yanis saat mengikuti pertemuan mahasiswa seluruh Asia di markas PBB Asia Pasifik di Bangkok, Thailand (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Dua putra Aceh, Ariful Azmi Usman, mahasiswa Ilmu Komunikasi Unsyiah dan Ahmad Yanis, Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PB PII) mengikuti pertemuan mahasiswa seluruh Asia di markas PBB Asia Pasifik di Bangkok, Thailand beberapa pekan lalu. Keduanya diundang sebagai perwakilan dari Aceh, Indonesia.

Ariful mengatakan ia diundang oleh salah satu organisasi pemuda dan mahasiswa antar bangsa. Pertemuan tersebut, dikatakannya berlangsung sejak 18 hingga 21 Februari 2016.

“Terpenting bisa memperkenalkan Aceh kepada pemuda-pemudi se-Asia. Mungkin mereka belum pernah ke Aceh barangkali,” ungkap penulis buku Istanbul Warna Ibu Kota Dunia ini.

Dalam pertemuan itu, kata Ariful, juga membahas tentang perekonomian Asia Tenggara dan beberapa hal lain menyangkut Negara ASEAN. Forum Internasional tersebut dihadiri oleh lebih 300 peserta dari Malaysia, Myanmar, Bangladesh, dan negara ASEAN lainnya.

Pertemuan di PBB tersebut merupakan salah satu agenda dari executive management conference yang berlangsung selama tiga hari. Beberapa isu yang menjadi pembahasan dalam forum tersebut, di antaranya adalah isu pembangunan pemuda dalam perspektif tujuan perkembangan berkelanjutan atau United Nation Suistainable Development Goals (UN SDGs).

“Pembahasan lainnya terkait trade issues, anchored on UN SDGs, ASEAN Economic Cooperation: Socio-Cultural Understanding for Development, serta arah perkembangan dunia,” kata Ariful.

Sementara Ahmad Yanis mengatakan pertemuan ini merupakan kesempatan emas untuk memperkenalkan Aceh kepada dunia.

“Harapannya, pemuda harus bisa lebih mandiri dengan meningkatkan soft skill dan berwirausaha. Ke depan persaingan global semakin ketat. Tidak cukup hanya pendidikan formal,” kata Ahmad Yanis.

“Sangat dibutuhkan kemampuan berbahasa asing mengingat arus informasi semakin cepat. Jika tidak direspons dengan mempersiapkan diri, kita akan semakin tertinggal.”. [Aidil Saputra/rel]

Related posts