Kepercayaan publik terhadap lembaga demokrasi dinilai masih rendah

Kepercayaan publik terhadap lembaga demokrasi dinilai masih rendah
Dosen FISIP Universitas Hasanuddin Makassar, Andi Ahmad Yani saat memberikan kuliah umum di Aula kampus FISIP Unsyiah, Banda Aceh, Rabu (16/3). (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga demokrasi saat ini dinilai masih sangat rendah. Ini dibuktikan dengan banyak suara golongan putih (golput) pada setiap penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu).

Hal ini dikatakan oleh dosen FISIP Universitas Hasanuddin, Makassar, Andi Ahmad Yani saat mengisi kuliah umum yang dilaksanakan prodi Ilmu Politik FISIP Unsyiah di aula kampus setempat, Banda Aceh, Rabu (16/3).

“Tingkat golput dalam gelaran Pilpres 2014 mencapai 29 persen atau sekitar 56 juta jiwa,” sebutnya.

Andi menambahkan, seorang yang memilih golput tidak dapat mengkritik kinerja pemerintah sebab ia tidak terlibat dalam proses pemilihan.

“Golput dapat menghilangkan hak komplain terhadap hasil pelaksanaan pemerintahan,” kata Andi yang juga kandidat doktoral di Leiden University, Belanda.

Andi menilai masyarakat yang golput itu dikarenakan ketidakpercayaan terhadap lembaga demokrasi dengan banyaknya pelaku yang tersandung kasus korupsi. Juga suara masyarakat yang menjadi barang dagangan ketika menjelang pemilihan.

“Padahal politik uang sangat merusak tatanan sebuah sistem politik,” tuturnya.

Saat ini, sebut Andi, ada beberapa lembaga demokrasi di Indonesia yang menjadi sorotan publik, yaitu pengadilan, partai politik, kejaksaan, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), media, bahkan presiden.

“Dari tahun 2006, yang paling tinggi mendapatkan kepercayaan masyarakat adalah presiden,” ungkapnya.

Andi menambahkan, media sangat berpengaruh besar dalam membentuk cara pandang masyarakat terhadap lembaga-lembaga tertentu. [Aidil Saputra]

Related posts