Lhokseumawe (KANALACEH.COM) – Setiap 10 detik dalam setiap hari, sebanyak satu orang meninggal dunia akibat penyakit tuberkulosis (TB).
Penyakit yang disebabkan infeksi mycobacterium tuberculosis complex, yang menjadi pembunuh paling berbahaya saat ini.
“Bila penderita TB meludahkan dahak, batuk, bersin, kuman TB akan menyebar ke udara. Kuman TB dapat terhirup oleh orang lain yang berada disekitar penderita secara tidak sengaja,” ungkap Ketua Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Aceh Utara, dr. Indra Buana Sp.P, Jumat (25/3).
Ia menyebutkan Indonesia berada pada posisi kedua jumlah penderita TB terbanyak di dunia. Saat ini tercatat satu juta orang terkena TB di Indonesia. Jumlah ini berada di bawah India dengan 2,2 juta penderita TB.
“Gejala lokal di antaranya batuk lebih dari 2 minggu, batuk darah, sesak napas dan nyeri dada. Gejala sistemiknya adalah demam. Gejala sistemik malaise, keringat malam, anoreksia dan berat badan menurun,” sebut dr. Indra.
Strategi pengendalian TB dapat dilakukan dengan cara meningkatkan perluasan pelayanan yang bermutu, melibatkan seluruh penyedia pelayanan pemerintah, masyarakat dan swasta.
Kemudian, memberdayakan masyarakat dan pasien TB, memperkuat sistem kesehatan termasuk SDM, meningkatkan komitmen pemerintah pusat dan daerah terhadap program TB.
“Kalau pesawat jatuh dan yang meninggal hanya beberapa orang diributkan, ini penyakit berbahaya pemerintah harus berkomitmen untuk memberantas dan menyembuhkan penderita penyakit itu,” ujarnya. [Kompas]