Enkripsi WhatsApp berpotensi bikin frustrasi

Ilustrasi WhatsApp. (Reuters)

Jakarta (KANALACEH.COM) – WhatsApp kini mendapatkan perlindungan ketat. Perusahaan milik Facebook itu mengumumkan kalau semua teks dan video call akan dibentengi dengan enkripsi yang kuat. Langkah yang berpotensi membikin frustrasi otoritas di berbagai negara.

Dikutip dari Guardian, seluruh pengguna WhatsApp yang jumlahnya sekitar 1 miliar, bisa menikmati fasilitas itu jika update ke versi terbaru. Intinya, pesan, suara atau attachment yang terkirim via WhatsApp hanya bisa dibaca oleh pengirim dan penerima.

Saat semua informasi itu terkirim antara perangkat satu dengan yang lain, WhatsApp mengklaim tidak ada yang bisa menyadapnya. Bahkan WhatsApp sendiri tidak bisa melakukannya. “Enskripsi end to end ini membuat komunikasi via WhatsApp privat, seperti percakapan muka dengan muka,” terang WhatsApp.

Nah, fitur baru ini berpotensi membuat WhatsApp dibenci aparat. Seperti diketahui, pemerintah di berbagai negara menilai WhatsApp kadang menjadi sarana kaum kriminal untuk berkomunikasi. Sehingga kadang pengadilan meminta informasi di WhatsApp sebagai bukti.

Karena sekarang semua pesan WhatsApp terlindungi enskripsi, WhatsApp tentu bisa berkilah bahwa mereka tidak menyimpan data dimaksud. Jikalau pun aparat ingin membuka sendiri pesan itu, prosesnya jelas sangat sulit.

Lihat saja kasus antara FBI melawan Apple belum lama ini, di mana Apple menolak membuka iPhone milik tersangka penembakan di San Bernadino sehingga diperkarakan di pengadilan. FBI mencabut gugatannya setelah entah bagaimana, akhirnya punya cara untuk membobol iPhone.

WhatsApp sendiri sadar bahwa langkahnya melindungi data pengguna bisa berujung runyam. Namun mereka berkilah bahwa memang informasi seseorang itu harus diamankan karena merupakan ranah pribadi.

“Belakangan, memang banyak diskusi soal layanan enskripsi dalam kaitannya dengan tugas penegak hukum. Meskipun kami mengakui pekerjaan penting penegak hukum dalam menjaga agar orang tetap aman, usaha untuk melemahkan enkripsi berisiko mengekspos informasi orang untuk disalahgunakan penjahat cyber, hacker dan negara jahat,” papar WhatsApp. [Detik]

Related posts