Penduduk Indonesia religius, namun korupsi masih merajalela

Kuliah umum di Aula FISIP Unsyiah pada Kamis, (14/4). (Kanal Aceh/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Penduduk Indonesia yang dinilai religius dan punya ideologi negara, Pancasila, namun tak cukup kuat untuk melenyapkan praktek korupsi pejabat negaranya masih meraja.

Hal tersebut dikatakan Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Agus Santoso dalam kuliah umum di Aula FISIP Unsyiah, Banda Aceh, Kamis, (14/4).

“Di Indonesia tidak nyambung antara religiusitas dan praktek korupsi yang merampok uang negara,” sebutnya.

Menurut Agus, banyaknya tindak pidana korupsi di Aceh dikarenakan krisis moral di masyarakat, baik yang berpendidikan maupun tidak.

“Dari masyarakat biasa, serjana, bahkan guru besar sekali pun banyak terlibat korupsi,” ujarnya.

Ketua Prodi Ilmu Politik FISIP Unsyiah, Effendi Hasan mengatakan untuk memantapkan keilmuan mahasiswa, pihaknya menyelenggarakan kuliah umum seperti ini setiap tahun.

“Tiap tahun kami mengadakan kuliah umum untuk mahasiswa, dan kami selalu mengundang pelaku politik seperti dari parpol dan KIP,” sebutnya. [Fahzian Aldevan]

Related posts