IDeAS gelar diskusi publik sambut Hari Buruh Internasional

Ilustrasi peringatan Hari Buruh Internasional. (Antara Foto)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Dalam rangka menyambut Hari Buruh Internasional, 1 Mei 2016 mendatang, Lembaga Kajian Institute for Development of Acehnese Society (IDeAS), mengadakan diskusi publik dengan tema May Day dan Kesejahteraan Pekerja, pukul 14.00 hingga 16.30 WIB di 3in1 Coffee, Lampineung, Banda Aceh, Sabtu (23/4) siang.

Panitia pelaksana, Husnul Akhir, mengatakan, narasumber diskusi publik ini menghadirkan beberapa pemateri dari berbagai elemen masyarakat. Dari eksekutif akan hadir perwakilan Disnakermobduk Aceh, Hamdani, dari legislatif hadir Ketua DPRK Banda Aceh, Arief Fadhillah, dari unsur Serikat Pekerja akan hadir Ketua KSPSI, Syamsul Raden dan Koordinator TUCC, M. Arnif, serta Wakil Ketua I Apindo Aceh, M. Yusuf Hambay. Moderator diskusi akan dipandu oleh Adi Warsidi dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh.

Direktur Bidang Kajian IDeAS, M. Kemal Aulia mengatakan, diskusi ini digelar untuk menggali pemahaman bersama tentang esensi perayaan Hari Buruh se-dunia (May Day) setiap tahunnya. Mengupas tantangan dan peluang yang dihadapi oleh buruh/pekerja di Aceh dalam konteks hubungan industrial berkaitan dengan upaya pemenuhan hak-hak normatif dan kesejahteraan buruh/pekerja.

“Memahami peran dan tanggung jawab pemerintah dan pihak-pihak terkait dalam mewujudkan kesejahteraan buruh/pekerja serta mendorong inisiatif dan kerja sama semua pihak dalam upaya pemenuhan hak-hak normatif buruh/pekerja,” kata Kemal dalam siaran pers yang diterima Kanalaceh.com, Sabtu (23/4).

Kemal menyatakan diskusi ini terbuka untuk publik. Ia berharap dukungan dan partisipasi seluruh komponen masyarakat Aceh berdiskusi bersama, sehingga dapat melahirkan pemikiran, gagasan, dan solusi konstruktif terhadap nasib dan kesejahteraan pekerja di Aceh.

“Juga mendorong harmonisasi antara pihak perusahaan dengan karyawan/buruh serta mendorong pemerintah untuk melakukan pengawasan maksimal di bidang ketenagakerjaan, terutama terkait nasib dan kesejahteraan pekerja di Aceh,” ujarnya. [Sammy/rel] 

Related posts