Cerita di balik kerusuhan Lapas Banceuy

Bagian depan Lapas Kelas II A Banceuy luluh lantak dilalap api pasca insiden kerusuhan pada Sabtu (23/4) pagi. (Kompas)

Bandung (KANALACEH.COM) – Kerusuhan di lembaga pemasyarakatan (lapas) Banceuy, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/4), dipicu kematian seorang narapidana yang diduga dianiaya oleh sipir penjara.

Hal itu berembus ke telinga para napi ketika mereka sedang sarapan, sekitar pukul 07.30 WIB.  Kabar itu sontak membuat mereka meradang. Para napi pun memberontak hingga terjadi kerusuhan berbuntut pengrusakan dan pembakaran gedung administrasi lapas Banceuy.

Gedung itu berada di antara ruang kepala lapas, ruang staf sipir, ruang kepala sipir, ruang administrasi dan ruang kunjungan.

Sejumlah narapidana yang diwawancara media mengungkapkan, kematian rekan mereka bernama Udang Kosim diduga karena dianiaya sipir lapas.

Data dari kepolisian menyebutkan, Jumat, (22/4), sekitar pukul 10.00 WIB, Udang dikunjungi dan diberi bekal. Kemudian, ia minta izin ke toilet. Perbuatan itu membuat sipir curiga. Setelah itu, ruangan digeledah dan ditemukan alat isap sabu.

Sipir lalu memeriksa urine Udang dan tujuh napi lainnya. Hasilnya, ia positif narkoba. Setelah itu, sipir memasukkan Udang ke ruang isolasi. Pukul 00.00 WIB, korban dikabarkan meninggal dunia.

Udang Kosim merupakan terdakwa kasus narkoba jenis ganja. Dia divonis empat tahun penjara. Korban baru menerima pembebasan bersyarat.

Kepala Lapas Banceuy Agus Irianto menampik tudingan ada penganiayaan dari sipir terhadap korban. “Tidak ada pemukulan terhadap napi. Peristiwa ini murni adanya provokasi,” kata Agus, Sabtu (23/4).

Hingga sekitar pukul 13.00 WIB, suasana di lapas Banceuy sudah berangsur kondusif. Semua narapidana yang diduga melakukan kerusuhan diamankan di Blok A lapas tersebut. [Viva]

Related posts