Mayang penari Ratoe Jaroe yang Pingin ke Aceh

SATU dari 6.600 pelajar penari Ratoe Jaroe , yang tarian kolosal tersebut berhasil memecahkan rekor dunia MURI, adalah Mayang Nurhidayah Putri. Pelajar SMAN 86 Jakarta itu, mengaku tidak mengenal Aceh sama sekali, dan tidak punya saudara ataupun kerabat yang tinggal di provinsi ujung pulau Sumatera tersebut.

“Saya pingin ke Aceh kalau ada rezeki, kabarnya pantai di sana indah,” kata Mayang, saat di jumpai di lokasi pementasan tarian kolosal Ratoe Jaroe, di TMII, Jakarta, Minggu (24/4).

Mayang yang saat ini baru duduk di kelas II SMU, mengaku senang menarikan salah satu tarian Aceh, yakni Ratoe Jaroe. Dan bahkan, kata dara cantik berkulit putih dan berhidung mancung tersebut, Ia telah tiga kali tampil pementasan menarikan Ratoe Jaroe, jelasnya.

“Ratoe Jaroe itu dibawakan rame rame seperti ini, jadi lebih asik,” tuturnya.

Mayang yang mengaku lahir pada 13 Mei 1999 itu, menyebutkan, sebelum tampil di pementasan kolosal untuk rekor MURI, sebelumnya Ia telah mementaskan Ratoe Jaroe di Universitas Mercu Buana, SMU Pembangunan Jaya, anjungan Aceh di TMII. “Ini pementasan saya ke 4 menarikan Ratoe Jaroe,” ujarnya.

Putri dari pasangan Mamin dan Usni ini mengaku bahwa hal yang selalu dirinya ingat tentang Aceh adalah masakan atau kulinernya. “Saya suka Mie Aceh, di dekat rumah ada orang Aceh yang jual,” tukasnya.

Untuk bisa tampil maksimal dalam pementasan Ratoe Jaroe yang keempat kalinya ini, Mayang mengaku Ia telah mempersiapkan diri jauh hari, yakni dengan berlatih tekun, dan telah dua bukan yang lalu dirinya dan kawan kawannya berlatih untuk mengatur kekompakan.

“Saya ingin tampil baik pada pementasan kali ini, sebab ini akan masuk catatan rekor dunia,” katanya. [Saky]

Related posts