Aceh selalu punya kejutan

Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi. (Kanal Aceh/Aidil Saputra)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Keindahan wisata alam dan lezatnya kuliner di Provinsi Aceh banyak menarik minat wisatawan dari dalam negeri bahkan luar negeri.

Termasuk, salah satunya Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi. Ia menilai bahwa Aceh yang dikenal dengan Serambi Mekkah ini sangat banyak memiliki potensi wisata alam dan kuliner di Aceh juga sangat enak.

“Tadi saya makan siang sangat enak, dan katanya malam nanti saya juga akan makan enak,” ujar Budi Karya saat memberikan sambutan penandatanganan MoU Pemerintah Aceh dengan PT Angkasa Pura II tentang pemanfaatan barang milik Aceh untuk operasional dan pengembangan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) di Meuligoe Aceh, Jumat (6/5) siang.

Pria yang lahir pada 18 Desember 1956 di Palembang ini mengatakan bahwa, di Aceh ia menyempatkan makan kue durian. Kue durian itu dinilai rasa olehnya sangat enak.

“Tadi saya makan kue durian, wah enak sekali itu. Tidak pernah saya makan kue duren seenak itu,” kata Budi yang disambut tawa Gubernur Aceh, Zaini Abdullah.

Jadi, sambungnya, salah satu potensi wisata yang harus dikemas dengan bentuk pariwisata tertentu yang mempunyai nilai jual.

Ia memberi masukan kepada Pemerintah Aceh bahwa seperti kue durian itu harus dibuat kemasan agar orang-orang bisa makan kue durian yang enak setiap harinya, jadi tidak perlu menunggu sewaktu musim durian.

“Saya berpikir, Aceh selalu membuat kejutan. Ternyata di sini (Aceh) banyak hal-hal yang luar biasa,” imbuh pria ini yang akrab disapa BKS.

Mantan Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) ini mengatakan bahwa, PT Angkasa Pura II sebagai BUMN mempunyai suatu keharusan dalam memajukan Aceh.

“Kita mempunyai suatu kebanggaan dengan Aceh, bahwa Aceh yang terletak di provinsi paling barat Indonesia ini bisa memberikan warna lain dengan berbagai budaya dan wisatanya sehingga bisa menjadi destinasi wisata,” katanya.

Oleh karena itu, tambah Budi, nanti PT Angkasa Pura II dengan pihak maskapai penerbangan seperti Garuda Indonesia dan lainnya akan terus berupaya penerbangan dari dan menuju Aceh semakin baik.

“Kita juga mengoptimalkan aset dari Pemerintah Aceh yang sudah diberikan kepada PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) agar menjadi aset produktif dan berguna demi pengembangan Bandara SIM,” ujar Budi.

Dalam acara penandatanganan MoU yang berlangsung, Jumat (6/5) siang di Meuligoe Aceh itu, Pemerintah Aceh memberikan lebih dari 51 hektare tanah kepada PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara SIM sebagai sarana penunjang fasilitas dan dimanfaatkan bagi peningkatan pelayanan bandara tersebut.

Gubernur Aceh, Zaini Abdullah dalam sambutannya mengatakan, tanah dan bangunan yang dapat dimanfaatkan, berupa penyediaan infrastruktur dan aksesibilitas bandar udara, dan lahan terbuka hijau.

“Juga pengelolaan bidang-bidang usaha tertentu pada sisi darat bandara, seperti gudang kargo, perhotelan, cafe/restoran, parkir inap, dan fasilitas pendukung lainnya, serta fasilitas transportasi udara dalam bentuk pesawat ultra light yang telah dihibahkan kepada Pemerintah Aceh,” sebut Zaini. [Aidil Saputra]

Related posts