Psikolog: penguatan social safety belt cegah kekerasan seksual

Ilustrasi kekerasan seksual. (Tempo)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Psikolog dari Psikodista Banda Aceh, Nurjanah Nitura mengatakan, permasalahan kekerasan seksual yang sedang marak terjadi saat ini membutuhkan perhatian dan keseriusan sikap dari semua pihak.

“Menurut saya, persoalan kekerasan seksual ini masih belum ditanggapi dengan serius oleh pengambil kebijakan. Ini perlu keseriusan, baik dari eksekutif, legislatif, tokoh masyarakat, dan elemen lainnya memikirkan permasalahan ini secara bersama,” kata Nurjanah kepada Kanalaceh.com, Sabtu (14/5).

Ia mengaku sudah menawarkan satu formula sebagai pencegahan terjadinya kekerasan seksual ini, yaitu dengan menguatkan kembali social safety belt atau sabuk pengaman sosial mulai dari level gampong.

“Sekarang ini di gampong sudah mulai adanya erosi kepedulian terhadap orang lain. Kalau dulu kan misalnya ada anak tetangga berbuat salah, berani kita tegur. Kalau sekarang orang sudah takut negur, nanti malah dimarahi sama orang tuanya,” ujarnya.

Karena itu, ia menyarankan agar sabuk pengaman sosial ini digalakkan dan dipupukkan kembali. “Caranya mesti ada keseriusan dari pengambil kebijakan, karena permasalahan ini sudah sangat bahaya. Jadi, persoalannya sudah darurat,” tutur Nurjanah.

Ia mengimbau pemerintah membuat pertemuan yang melibatkan semua pihak. “Kalau bisa di level provinsi hingga kabupaten, kecamatan, dan instansi terkait, dipanggil untuk duduk bersama, dirumuskan permasalahannya apa, lalu turun hingga ke level gampong dan keluarga,” sebutnya.

Jadi, kata Nurjanah, dengan adanya penguatan kembali social safety belt dan peran pemerintah hingga ke level gampong, diharapkan tingkat kekerasan seksual ini bisa dicegah.

“Dengan begitu, masyarakat kita tak lagi menjadi orang yang cuek, tapi menjadi masyarakat yang peduli sesama atau caring society,” demikian disampaikan Nurjanah. [Sammy]

Related posts