Pertumbuhan bidan di Aceh terus meningkat

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Ketua Pengurus Daerah (PD) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Aceh, Suriaty Mahmud menyatakan, pertumbuhan bidan di Aceh terus meningkat. Jika di tahun 2013 tercatat hanya ada 13 ribu bidan, maka di tahun 2016 bidan di Aceh bertambah menjadi 16 ribu orang. Sebanyak 14 ribu di antaranya tergabung dalam organisasi Ikatan Bidan Indonesia.

Bidan, kata Suriaty, adalah garda terdepan yang punya posisi strategis dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu dan anak. “Bidan adalah tenaga kesehatan profesional yang bekerja sebagai mitra masyarakat,” ujar Suriaty.

Ikadan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Aceh, kata Suryati melaksanakan program Bidan Delima di enam kabupaten kota, yaitu Aceh Barat, Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Utara, Bireun dan Lhokseumawe. Bidan Delima adalah salah satu program IBI untuk meningkatkan kualitas pelayanan bidan.

“Ke depan kita akan kembangkan Bidan Delima ini. Ini program yang sangat menjanjikan sehingga kita dapat meningkatkan kesehatan perempuan dan menimalkan angka kematian ibu dan bayi,” jelasnya.

Ketua IBI Pusat, Emi Nurjasmi menyebutkan maasalah utama di Indonesia adalah tingginya kematian bayi dan ibu di indonesia. Ia melihat, kebijakan pemerintah menempatkan bidan di tiap desa sudah sangat tepat.

“Tentu para bidan butuh dukungan untuk bekerja secara profesional. Kerjasama yang baik antar bidan dengan pemerintah mudah-mudahan dukungan ini terus bisa ditingkatkan,” sebut Emi.

Ditambah lagi dengan program Bidan Delima yang sudah diimplemntasikan di 26 provinsi. Di Aceh sendiri, pada hari itu dilantik 30 Bidan Delima lain. “Bidan Delima harus jadi model praktek profesional bidan. Mereka harus mampu memberikan pelayanan berkualitas,” ungkapnya.

Emi mengatakan, pihaknya terus berupaya berkomunikasi dengan Kementerian Kesetan dan Menpan untuk mewujudkan kejelasan status bagi Bidan Tidak Tetap yang sudah bertugas belasan tahun di Indonesia.

“Tahun ini ada penerimaan CPNS yang diprioritoas bagi bidan, dokter dan dokter gigi PTT. Mereka butuh kejelasan status. Mereka telah mengabdi puluhan tahun,” ungkap Emi. [Aidil/rel]

 

Related posts