Illiza undang para ahli kaji konsep transportasi air

Seminar Pacific Cities Sustainability Initiative 4th Annual Forum "Building Innovative dan Climate Smart Cities" di Mezzanine Ballroom, Aryaduta Hotel, Jakarta, Selasa (31/5). (Ist)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal mengundang para ahli dan investor dunia untuk mengkaji konsep transportasi air di Banda Aceh. Menurutnya, konsep tersebut sangat cocok diterapkan di Banda Aceh yang memiliki banyak sungai.

‎Hal tersebut disampaikan Illiza saat menjadi pembicara pada acara Pacific Cities Sustainability Initiative 4th Annual Forum “Building Innovative dan Climate Smart Cities” di Mezzanine Ballroom, Aryaduta Hotel, Jakarta, Selasa (31/5).

Acara yang digelar oleh Asia Society bekerja sama dengan Pusat Penelitian Perubahan Iklim (RCCC) Universitas Indonesia dan University of Southern California Marshall School of Business dengan ini bertujuan untuk membangun inovasi dan kota-kota cerdas terhadap perubahan iklim.

Illiza tampil dalam diskusi panel bersama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Utusan Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim Rachmat Witoelar. Bertindak sebagai moderator Executive Vice President Asia Society, Tom Nagorski.

Illiza memaparkan beberapa program pembangunan akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh. Salah satunya mengenai konsep water front city.

Ia menyebutkan, konsep ini menitikberatkan pembangunan kota yang meningkatkan fungsi dan daya tarik badan air. “Melalui konsep ini, Krueng Aceh dibagi menjadi empat segmen. Untuk perencanaan ke depan, sungai ini akan digunakan sebagai transportasi air dan pariwisata.”

“Konsep tranportasi air sangat mungkin diterapkan di kota kami. Kendalanya, pasca tsunami sedimen di Krueng Aceh dan sejumlah sungai lainnya di Banda Aceh masih tebal walau telah dikeruk beberapa kali. Biaya yang dibutuhkan pun tidak sedikit. Untuk itu, melalui forum ini kami mengundang para ahli dan investor dari seluruh dunia untuk mengkajinya.”

Upaya Pemko Banda Aceh lainnya, sambung Illiza, terus memperluas Ruang Terbuka Hijau (RTH), baik dengan membangun taman kota maupun hutan kota. “Ruang Terbuka Hijau telah tersedia 23 persen dari total luas wilayah, dan kota kami juga mengalokasikan dana dari APBK setiap tahunnya untuk memperbesar RTH kota,” ujarnya. [Sammy/rel]

Related posts