Gubernur: pelajar harus berperan membangun Aceh

Asisten II Setda Aceh, Azhari Hasan foto bersama dengan pengurus baru PII Aceh periode 2016-2018 di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Sabtu (4/6). (Humas Aceh)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Gubernur Aceh, Zaini Abdullah yang meminta para Pengurus Pelajar Islam (PII) Indonesia untuk bisa meningkatkan kiprahnya dalam penguatan kapasitas dan pendidikan generasi muda Aceh di masa mendatang.

Organisasi yang terlibat dalam pergerakan pemuda tersebut, kata Zaini, merupakan aset bangsa yang diharapkan dapat berperan mempercepat laju pembangunan di Aceh.

“Kaum muda dan pelajar merupakan kelompok inteletual yang memiliki daya dorong sangat kuat untuk menciptakan perubahan demi kepentingan rakyat,” ujar Zaini dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten II Setda Aceh, Azhari Hasan pada acara pelantikan Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PW PII) Aceh periode 2016-2018, di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Sabtu (4/6).

Azhari menyebutkan, banyak tantangan yang terjadi seiring dengan berjalannya pembangunan di Aceh. Salah satunya dampak negatif dari globalisasi yang bermuara pada timbulnya berbagai paham yang menyesatkan dan menghancuran moral generasi muda, dan sebagainya.

“Fenomena LGBT, pergaulan bebas, narkoba, aliran sesat, dan lainnya adalah akibat dari gempuran globalisasi yang tidak diantisipasi dengan keimanan dan ketaqwaan,” ungkapnya.

Pemerintah Aceh, sambungnya, tidak tinggal diam dalam menyikapi hal itu. Namun demikian, pemerintah membutuhkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk pemuda dan pelajar.

Lanjutnya, PII Aceh diharapkan bisa berperan untuk merumuskan berbagai langkah dan program strategis, guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman generasi muda Aceh sehingga mereka siap menghadapi perkembangan zaman, dengan bekal iman dan taqwa, serta pengetahuan lainnya.

“PII harus aktif menggalang peran pelajar agar peduli dengan isu-isu sosial yang terjadi di daerah kita, di samping terus memberi motivasi bagi pelajar untuk maju dan mengembangkan pengetahuannya,” ujarnya.

Azhari menambahkan agar pemuda yang tergabung dalam wadah bisa terus meningkatkan kapasitas, baik secara keilmuan, wawasan dan juga keterampilan, yang ke semuanya akan menjadi bekal dalam melanjutkan pembangunan Aceh ke depan. Untuk menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang menuntut masyarakat untuk terus meningkatkan kapasitas guna menghadapi era kompetisi yang ke depan akan semakin ketat.

“Teruslah mengasah dan mengembangkan diri dan ciptakanlah peluang dengan menumbuhkan kreatifitas. Jadilah manusia yang sebaik-baiknya, yaitu manusia yang membawa manfaat bagi sesama,” tambahnya.

PII Aceh, kata Azhari, bisa merancang program-program untuk penguatan generasi muda Aceh, termasuk dalam hal dakwah dan pelatihan karena hal itu penting dilakukan untuk mendidik generasi muda yang merupakan penerus pembangunan Aceh di masa depan.

“Mari kita bangun Aceh menjadi salah satu pusat pengkaderan pemimpin umat masa depan sebagaimana yang dicita-citakan PII. Semoga perjuangan kita membangun generasi muda Aceh yang berkualitas,” ujarnya.

Ketua PII Aceh, Ihsan Azhar menyebutkan organisasi PII turut mengambil peran untuk mendidik generasi bangsa. Puluhan tahun eksis di Indonesia, PII, kata Ihsan tetap selalu konsen untuk membina karakter bangsa khususnya  pelajar yang sesuai dengan islam.

“Begitu juga di Aceh, sehingga kemudian  rakyat Aceh cocok dibilang masyarakatnya Serambi Mekah,” kata Ihsan.

Ketua PII periode 2016-2018 dijabat Ikhsan Azhar, T.Rizky Aulia Rahmat sebagai Sekretaris Umum dan Zulfitra sebagai Bendahara. [Aidil/rel]

Related posts