Satpol PP dan pedagang di Subulusalam bentrok dalam penertiban PKL

Ilustrasi penertiban PKL. (Antara Foto)

Subulussalam (KANALACEH.COM) – Penertiban lapak pedagang kaki lima di seputaran Komplek Terminal Terpadu Subulussalam yang dilakukan tim personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP ) dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM setempat, Selasa (7/6) berlangsung ricuh.

Para personel Satpol PP terlibat adu jotos dengan para pedagang yang marah karena lapaknya ditertibkan.

Pantauan serambinews.com di lapangan, penertiban berlangsung sejak pukul 10.00 WIB, personel Satpol PP meminta pedagang untuk memindahkan dagangannya dan melakukan pembongkaran lapak.

Pedagang pun akhirnya marah karena digusur hingga menimbulkan adu mulut. Pasalnya, para pedagang ini mengaku tidak terdaftar sebagai penerima kios di pasar yang baru. Kalau pun ada, lanjut pedagang sudah diperjualbelikan hingga sepuluhan juta rupiah.

“Dagangan kami pun sayur mayur sementara kios di dalam kami tak kebagian, karena sudah diperjualbelikan,” teriak pedagang yang didominasi kaum ibu.

Para pedagang terus melakukan perlawanan menolak dilakukan penggusuran. Bahkan, tiba-tiba pedagang yang tersulut emosi mencaci maki para personel Satpol PP seraya mengeluarkan kata-kata pedas.

Seketika terjadi adu jotos antara pedagang dengan Satpol PP. Sejumlah Satpol PP pun akhirnya nyaris menjadi bulan-bulanan. Satpol PP juga melakukan perlawanan namun kalah jumlah karena sebagian personel merupakan perempuan.

Penggusuran yang berujung rusuh itu terus membesar hingga para personel Satpol PP kocar-kacir dikejar para pedagang. Bahkan sempat terjadi lemparan batu dari para pedagang.

Kadisprindagkop UKM Asrul juga dikejar hingga melarikan diri ke arah masjid menuju Lorong Kombih. Pedagang juga mencari Kasatpol PP Abdul Malik yang telah meninggalkan lokasi lebih awal. [Serambinews]

Related posts