Nelayan tak melaut, harga ikan di Sabang naik

Sabang (KANALACEH.COM) – Akibat nelayan di Pulau Weh, Sabang, masih tidak melaut pada hari kedua Ramadan, harga jual ikan segar pun meningkat di pasar daerah ini.

Harga ikan meningkat karena sudah tiga hari nelayan tidak melaut,” kata Heri, pedagang ikan di pasar tradisional Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Pasiran Gampong (Desa) Kuta Bawah Timu, Sabang, Selasa (7/6).

Dia menyatakan, peningkatan harga ikan itu dikarenakan stok ikan sudah menipis, malahan untuk memenuhi permintaan pasar sejumlah ikan dipasok dari Lampulo, Banda Aceh melalui penyeberangan transportasi laut.

“Harga ikan tongkol sebelum Ramadan Rp20 ribu per kilogram dan sekarang naik menjadi Rp 30 ribu per kilogram, itu pun ikan diperoleh dari Banda Aceh,” katanya lagi.

Pedagang ikan itu menyebutkan, ikan cakalang semula harganya Rp30 ribu/kg, dan sekarang menjadi Rp40 ribu/kg, dengan persediaan  ikan ini sangat terbatas.

Panglima Laot Wilayah Kota Sabang, Ali Rani menyampaikan, masyarakat nelayan Pulau Weh tidak melaut sejak hari meugang dan sampai hari kedua bulan suci Ramadan nelayan masih memilih beristirahat.

“Tidak ada larangan bagi nelayan untuk tidak melaut pada bulan Ramadan. Awal Ramadan ini nelayan berinisiatif sendiri untuk beristirahat,” katanya pula.

Lebih lanjut Ali Rani mengatakan, mayoritas masyarakat nelayan di Pulau Weh beragama Islam dan sudah menjadi tradisi awal Ramadan tidak melaut.

“Biasanya hari ketiga atau keempat Ramadan baru nelayan melaut,” ujarnya pula.

Dia menambahkan, untuk memenuhi permintaan pasar sejumlah pedagang memasok ikan hasil tambak dari Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Bireuen, dan sekitarnya.

“Ikan hasil tambak yang dikirim dari daratan adalah bandeng, mujair, dan udang,” katanya lagi. [Antara]

Related posts