Ketua MPU: pembangunan bioskop harus sesuai syariat islam

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Ketua majelis permusyawaratan ulama (MPU) Aceh, Tgk H Muslim mengakui desakan dari pecinta film di Banda Aceh untuk pembukaan bioskop cukup tinggi.

Menurutnya, yang menjadi pertanyaan, film seperti apa yang nantinya akan diputar di bioskop tersebut.

‘Kalau nantinya didirikan bioskop di Aceh tentu harus sesuai syariat, filmnya juga harus yang mendidik dan islami,” ujarnya pada wartawan saat ditemui di ruangannya, Selasa (7/6).

Dia menceritakan, saat itu dia juga  pernah menonton bioskop di kawasan Peunayong. Film yang diputar menceritakan tentang kelahiran nabi dengan berbahasa Arab.

“Setelah menonton film seperti itu iman kita juga bertambah. Film seperti ini lah sangat yang kita harapkan,” katanya.

Ia menambahkan, yang menjadi permaslahan pada setiap kehadiran bioskop, MPU harus mengetahui apa dampak negatif ke depan, karena yang sudah beredar di luar masih banyak film yang berisi hal-hal yang merusak moral dan akidah dan itu dipertontonkan di bioskop.

“Kalau hal-hal seperti ini terjadi lebih bagus tidak usah didirikan,”katanya.

Baginya, yang terpenting adalah tujuan pendirian bioskop itu. kalau tujuannya baik dan yang diputar film bernuansa islami dan memperbaiki akidah pihaknya pasti akan mendukung. Film yang beredar pun pasti akan terbatas.

Ia mengungkapkan, film yang bisa ditonton dibioskop seperti film yang bernuasa budaya Aceh, film sejarah, dokumenter dan film yang terselip syiar dan dakwah Islam.

Namun, mengenai pendirian bioskop di Aceh, MPU harus mengambil keputusan dengan bermusyawarah. Majelis juga sebuah lembaga, yang hasil keputusannya adalah pendapat para anggota majelis.

“Kita harus musyawarahkan dulu nantinya, terkait apa yang diuntungkan dan dampak-dampak negatifnya sebelum didirikan bioskop di Aceh,”tuturnya.

Ditempat terpisah, seorang pecinta film, Ramadhan mengungkapkan apresiasinya terhadap sikap dingin ketua MPU mengenai pembukaan bioskop di Banda Aceh.

“Ini bisa jadi tempat hiburan bagi warga Banda Aceh. Saya juga sepakat film yang diputar harus  bernuansa syariat islam,” pungkasnya. [Randi]

Related posts