2025, Pertamina bangun dua kilang lagi di Aceh dan NTB

Balikpapan (KANALACEH.COM) – PT Pertamina (Persero) berencana membangun dua kilang tambahan sebagai pelengkap dua kilang Grass Root Refinery (GRR) baru yang akan dibangun di Tuban, Jawa Timur dan Bontang, Kalimantan Timur.

Dalam rencana awal, Pertamina akan membangun kilang berkapasitas olah total 600 ribu barel per hari (bph) tersebut di Lhokseumawe, Aceh dan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Direktur Pengolahan Pertamina, Rachmad Hardadi menjelaskan, sampai saat ini manajemen masih mencari lokasi alternatif yang lain sesuai kriteria yang dibutuhkan.

Antara lain berjarak dekat dengan sumber pasokan minyak, kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) yang tinggi di sekitar wilayah kilang, serta potensi ketahanan stok.

“Kami ada beberapa wilayah yang dipertimbangkan seperti Arun, di sana bisa memanfaatkan lahan fasilitasLiquefied Natural Gas (LNG) yang belum terpakai. Bisa juga kami tempatkan di Sumbawa karena itu merupakan lintasangiant tanker dari Indonesia Barat ke Timur,” tutur Rahmad di Balikpapan, Kamis (9/6).

Mantan Presiden Direktur PT Badak NGL mengaku belum dapat memastikan kebutuhan investasi untuk membangun dua kilang tersebut sampai 2030.

Namun, ia memperkirakan jika yang nantinya akan dibangun hanya kilangnya saja, maka rata-rata investasi yang dibutuhkan mencapai US$10 miliar per kilang.

“Tapi kan kami belum tahu, apakah kilang itu akan diintegrasikan ke industri petrokimia apa tidak. Namun jika tidak ada integrasi, kira-kira nilai investasinya seperti itu,” tuturnya.

Rachmad menambahkan, kebutuhan untuk menambah jumlah kilang pengolahan BBM terus bertambah seiring dengan kebutuhan BBM di masyarakat yang semakin meningkat.

Pada 2015 lalu, Pertamina tercatat mampu menjual sebanyak 61,69 juta kiloliter (kl) BBM, sedikit turun dibandingkan penjualan 2014 sebanyak 65,3 juta kl karena industri otomotif yang berkinerja minus.

Pada 2023 mendatang, kapasitas produksi seluruh kilang Pertamina akan menembus 2 juta barel per hari (bph) atau meningkat 1 juta bph dari posisi saat ini sebanyak 1,04 juta bph.

Penambahan kapasitas tersebut berasal dari empat pengembangan kilang existing (Refinery Development Master Plan/RDMP) di Cilacap, Balongan, Balikpapan, dan Dumai serta pembangunan dua kilang baru di Bontang dan Tuban.

“Dan jika nanti ada produksi berlebih, kami bisa alokasikan untuk ekspor dengan pasar utama negara-negara ASEAN terlebih dahulu,” jelasnya.

Sebagai informasi, kapasitas terpasang seluruh kilang Pertamina saat ini berjumlah 853 ribu bph, atau 81,78 persen dari kapasitas total sebesar 1,043 juta bph. Padahal, kebutuhan BBM masyarakat Indonesia tercatat sebesar 1,57 juta bph, sehingga BBM produksi dalam negeri baru memenuhi 54,05 persen dari total kebutuhan. [CNN Indonesia]

Related posts