Menanti kerdipan ‘Bintang Bulan’ di langit Paris

Hakan Calhanoglu.

Oleh: Ariful Azmi Usman

NAMA Hakan Calhanoglu mungkin agak sedikit asing, saya mendengar nama ini juga dari seorang kerabat saat sedang menyeruput secangkir kopi. Pemain berusia 22 tahun ini disebut-sebut sebagai salah satu bintang sepakbola yang menjadi pemain kunci Turki dan memiliki tendangan bebas terbaik di Eropa. Benarkah?

Mendengar kabar tersebut, saya mencoba untuk menyaksikan laga timnas Turki dalam uji coba jelang Euro 2016. Saat itu 25 Maret 2016, Turki menjajal Swedia, namun sayang karena Hakan tidak bermain meski Turki menang 2-1.

Selang lima hari, pada 30 Maret 2016, akhirnya pemain tengah Bayern Leverkusen ini diturunkan. Saya hanya menunggu kapan Hakan mengambil free kick, sebelumnya Turki sempat tertinggal 1-0 pada menit ke 22 lewat gol Junuzovic.

Akhirnya, kesempatan itu tiba, pelanggaran terjadi di luar kotak penalti gawang Austria. Hakan langsung mengambil bola, tendangan melengkungnya ternyata benar melesat ke gawang yang dikawal Ramazan Ozcan. Kedudukan pun berubah menjadi 1-1 pada menit ke 43, sebelum akhirnya Arda Turan mencatak gol kemenangan menjadi 2-1 pada menit ke 56.

Gol tersebut seakan membuka mata saya untuk tidak menganggap enteng negara yang berada di dua benua (Asia-Eropa) ini. Bertandang ke Wembley Inggris beberapa waktu lalu (22/5) Hakan juga kembali mencetak gol dari open play, meski tidak membawa negaranya menang, namun hal ini cukup untuk membuktikan bahwa pemilik nomor punggung 5 di timnas Turki ini adalah salah satu gelandang terbaik Eropa yang berada di timnas Turki.

Lantas, kenapa seorang free kick taker menjadi penting untuk dibahas? Menghadapi lawan yang memiliki pertahanan rapat, seringkali membuat lini depan frustasi dan gagal mencetak gol, apalagi dalam sebuah kompetisi yang berformat turnamen seperti Euro 2016.

Setiap gol akan menjadi sangat berharga, dalam hal ini, tim yang sudah mendapatkan poin, acap kali merapatkan barisan pertahanan untuk mengamankan poin, bahkan hingga menit akhir. Jika pemain depan menjadi mandul dan frustasi dalam membobol gawang lawan, maka senjata lainnya adalah tendangan bebas.

Apalagi dalam situasi sengit, lawan juga kerap membuat pelanggaran di depan kotak penalti, di sinilah seorang juru tendangan bebas sangat penting, apalagi dalam sebuah turnamen sekalas Euro 2016.

Dalam situasi ini, negara pimpinan Recep Thayyib Erdogan ini beruntung memiliki pemain sekelas Calhanoglu untuk menumpaskan lawannya di grup D (Spanyol, Rep. Ceko, Kroasia), yang diketahui sebagai grup maut dalam perhelatan Euro 2016.

Bahkan, dalam FIFA 16 yang dirilis akhir tahun lalu, menempatkan pemain muda Turki ini masuk dalam 10 besar pemain dengan rating free kick tertinggi, menariknya Hakan menjadi yang terbaik nomor satu.

Hakan mengalahkan Andrea Pirlo di posisi ke dua, dan Lionel Messi yang berada di posisi ke lima. Nama anyar lainnya, seperti Ronaldo dan Gareth Bale yang juga akan berlaga di Euro 2016 Prancis tidak masuk dalam daftar FIFA 16.

Jika melirik golnya melalui tendangan bebas, di Liga Jerman ia dijuluki raja ”tendangan bebas”. Julukan itu tersematkan usai mencetak 10 gol dari tendangan bebas pada musim 2014-2015 bagi Bayer Leverkusen.

Bersama timnas Turki, Hakan menjalani debutnya saat melawan Andora pada 6 September 2013. Kini ia telah 18 kali membela negara ”Bulan Bintang”, dari penampilannya ia membukukan enam gol.

”Ini akan menjadi turnamen besar pertama saya dan saya sangat senang bisa sampai di sana. Saya ingin menunjukkan kualitas tendangan bebas saya,” ungkapnya.

Menatap perhelatan akbar empat tahunan ini, media independent.co.uk juga merilis 8 best free-kick taker di Euro 2016 yang tentu akan bersaing menjadi yang terbaik.

Nama-nama tersebut, selain Hakan Calhanoglu adalah Dimitri Payet (Prancis), Lorenzo Insigne (Italy), Zlatko Junuzovic (Austria), Zlatan Ibrahimovic (Swedia), Gareth Bale (Wales), Cristiano Ronaldo (Portugal) dan Gylfi Sigurdsson (Iceland).

Bersama Arda Turan (29), selaku kapten dan permain yang sudah pernah mencicipi semifinal Euro 2008, penggawa muda seperti Ozan Tofan (21), Calhanoglu (22) hingga Yunus Malli (24) akan menjadi harapan baru bagi publik sepakbola pendukung Turki.

Pemain seperti Mehmet Topal (30) dan Gokhan Gonul (31) yang sudah berpengalaman, diharap bisa membakar semangat anak muda ini. Karena, meski Ceko (peringkat dunia ke-30) dan Islandia (ke-27) saat ini, Turki (ke-18) harusnya bisa menjadi pendamping Spanyol (ke-6).

Namun, dalam sepakbola selalu bisa terjadi hal yang tidak disangka. Kerja keras tim akan membawa hasil berbeda bagi Turki, meski banyak pihak menjagokan tiga tim di atas yang akan lolos dari penyisihan grup. Semangat penaklukan ala Sultan al Fatih, Emperium Turki Usmani akan menjadi motivasi tersendiri bagi skuat asuhan Fatih Terim ini.

Piala Eropa 2016 bakal menjadi debut, sekaligus pembuktian Calhanoglu di kompetisi antarnegara di daratan Eropa.

Pada Euro 2000 Turki berada di Perempat Final, dan pada edisi Euro 2008 Turki mencapai Semifinal. Selanjutnya adalah membuat kejutan melalui kerja keras tim yang akan menjadi modal untuk tampil maksimal di perhelatan empat tahunan ini.

Patut dinanti, sejauh mana tendangan bebasnya Calhanoglu dan kerja keras tim Turki akan membuat “Bintang Bulan” mengerdipkan cahayanya di langit Paris.[]

*Penulis adalah penikmat sepakbola dan pengarang buku Istanbul Warna Ibu Kota Dunia | Twitter dan Instagram: @ariful76

Pertandingan Turki di Euro 2016:

Ahad (12/6) vs Kroasia

Sabtu (18/6) vs Spanyol

Rabu (22/6) vs Rep. Ceska

Related posts