Peneliti Singapura tertarik pada Situs Lamuri

Peneliti Singapura sedang mengamati warisan kuno Aceh di sekretariat Wansa, Banda Aceh, Selasa (14/6). (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Daerah Aceh memiliki riwayat sejarah yang panjang, perjalanan sejarah Aceh telah menarik perhatian banyak peneliti, termasuk peneliti asal singapura yang tertarik mengkaji sejarah Aceh, terutama mengenai peninggalan sejarah Kerajaan Lamuri.

Lamuri merupakan sebuah kerajaan yang pernah ada di Aceh jauh sebelum Kerajaan Aceh Darussalam, bekas kerajaannya kini berada di Gampong Lamreh Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar.

Peneliti yang datang, yakni Lim Cheng Tju, ia merupakan salah seorang guru sejarah di Orchid Park Secondary School dan mengajar mata kuliah sejarah Asia Tenggara di National University of Singapura.

Husaini Ibrahim yang menjabat ketua dewan pembina Yayasan warisan Aceh Nusantara (Wansa) menyambut kedatangan peneliti singapura tersebut di kantor Wansa, Ulee Kareng, Banda Aceh, Selasa (14/6).

Husaini mengatakan mereka hendak mengkaji secara langsung sejarah Aceh khususnya berkenaan dengan Kerajaan Lamuri.

Di Singapura, Lim Cheng Tju yang mengajar mata kuliah sejarah Asia Tenggara tidak pernah mengetahui adanya kerajaan Lamuri.

“Awalnya saya tertarik pada sebuah artikel di media online terkait relasi antara Lamuri dan India yang ditulis oleh bapak Husaini, saya baru mengetahui ada kerajaan Lamuri di Aceh” kata Lim Cheng Tju dalam siaran pers yang diterima Kanalaceh.com.

Hal inilah yang membuat ia tertarik untuk mengkaji secara langsung mengenai kerajaan Lamuri kepada pakarnya.

Sebelumnya, situs Lamuri Aceh Besar telah diteliti oleh peniliti banyak peneliti mancanegara serta peneliti lokal.

“Riwayat penelitian situs Lamuri pertama sekali dipublikasi oleh Suwedi Montana dalam sebuah jurnal berbahasa Perancis, selanjutnya Mc. Kinnon peneliti dari Nanyang Technological University, Singapura, Mokhtar bin Saidin dari Pusat Penyelidikan Arkeologi Global (PPAG) University Sains Malaysia yang sudah beberapa kali meneliti situs Lamuri, dan Othman Mohd Yatim dari Universiti Kebangsaan Malaysia yang mengunjungi situs Lamuri pada tahun 2013 silam,” sebut Husaini.

Ia mengharapkan situs Lamuri harus dilindungi dan dilestarikan bersama.

“Kita sangat mengharapkan situs Lamuri Aceh Besar dapat ditetepkan sebagai situs cagar budaya melalui SK Bupati, dan situs ini harus dijaga serta lestari hingga masa akan datang,” tambahnya. [Aidil/rel]

Related posts