Kawanan gajah liar rusak tanaman warga di Aceh Timur

Ilustrasi patroli gajah. (Mongabay)

Idi (KANALACEH.COM) – Sebanyak 10 ekor gajah liar di Gampong Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak Aceh Timur, dilaporkan memasuki perkebunan dan merusak sejumlah tanaman produktif milik warga di gamong tersebut.

“Sekitar 10 ekor gajah masuk dan merusak tanaman dan memakan buah tanaman kakao, dan mamakan pohon pinang, serta sawit,” ungkap Zakaria (50) petani asal Gampong Seumanah Jaya, kepada Serambinews.com, Minggu (19/6).

Gerombolan gajah itu, jelas Zakaria, datang dari Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan perkebunan sawit swasta milik PT Atakana yang berbatasan dengan perkebunan petani.

“Gajah itu masuk mulai Kamis (16/6) malam. Hingga saat ini gajah-gajah tersebut masih berada di kawasan perkebunan warga,” ungkap Zakaria.

Zakaria memimta Pemkab Aceh Timur, untuk mendesak peusahaan perkebunan sawit PT Atakana dan Dwi Kencana Semesta untuk segera membangun parit gajah sesuai dengan kesepakatan Pemkab Atim akan membangun 48 kilometer parit gajah sesuai dengan lokasi yang telah ditentukan.

Dari 45 kilometer parit gajah itu, kata Zakaria, sepanjang 12 kilometer dibangun oleh Pemkab Aceh Timur kerjasama dengan Forum Konservasi Louser. Sementara 36 kilometer lagi dibangun oleh semua perusahaan yang memiliki HGU di Aceh Timur.

Selama ini, jelas Zakaria, kawasan gajah itu kerap datang dari HGU PT Atakana dan Dwi Kencana Semesta. Karena, HGUnya dibiarkan semak.

“Pemkab Atim sudah mulai mengerjakan pembangunan parit gajah yang dimulai dari Gampong Alur Pinang, Kecamatan Peunaron. Untuk itu, kami (warga) mendesak PT Atakana dan PT Dwi Kencana Agar segera membangun parit gajah tersebut, agar gangguan gajah dapat segera teratasi,” pinta Zakaria yang didampingi sejumlah warga lainnya. [Serambinews]

Related posts