Mahasiswa Inggris teliti konflik gajah-manusia di Aceh Timur

Ilustrasi gajah Sumatera. (AP)

Idi (KANALACEH.COM) – Sebanyak 16 mahasiswa termasuk dosen dari Universitas Bournemouth, Inggris, berkunjung ke Conservation Response Unit (CRU), Serbajadi, Aceh Timur.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun), Aceh Timur, Iskandar SH, kepada Serambinews.com, menyebutkan, kunjungan mahasiswa asal Inggris tersebut sudah mendapat izin dari Polda Aceh dan telah melapor ke Mapolres Aceh Timur.

“Kunjungan mereka dalam rangka observasi dan belajar mengenal konflik satwa liar gajah dengan manusia di Aceh Timur. Jadwal penelitian mereka yaitu 19-20 Juni 2016, dan saat ini mereka sedang berada di CRU Serbajadi,” ungkap Iskandar, Minggu (19/6).

“Dalam melakukan penelitian mereka didampingi oleh staf dari Forum Konservasi Leuser Langsa,” jelas Iskandar.

Sementara itu, Manajer Forum Konservasi Leuser (FKL) Rudi menyebutkan, ke-16 mahasiswa asal Inggris tersebut, selain ingin melihat langsung konflik gajah dengan manusia di Aceh Timur, mereka juga akan mempelajari tata carapenanggulangan konfliknya.

“Setelah mempelajari tata cara penanggulangan konflik gajah dengan manusia ini, mereka akan memberikan masukan kepada Pemkab Aceh Timur tentang penanggulangan konflik satwa liar ini,” ungkap Rudi.

Mereka, jelas Rudi, juga akan membantu penanggulangan konflik gajah dengan manusia ini dalam jangka panjang. Sala satunya yaitu, sesuai rencananya akan dipasang alat jenis GPS pada gajah liar.

“Gajah-gajah liar yang sering terlibat konflik ini nantinya akan ditembak bius, kemudian dipasang alat GPS, tujuan dipasangnya alat ini untuk memberikan informasi tentang keberadaan gajah. Jadi sebelum gajah mendekat keberadaan gajah sudah terdeteksi, sehingga kita bisa bersiap untuk menghalaunya,” ungkap Rudi.

Setelah selesai penelitian, jelas Rudi, mereka akan kembali negaranya. Selanjutnya, mereka akan berkonstribusi untuk menanggualngi konflik gajah ini di Aceh Timur ini. [Serambinews]

Related posts