Mahasiswa Unsyiah tolak kenaikan biaya SP

Mahasiswa membentangkan spanduk yang berisi mengecam rektorat Unsyiah menaikkan harga semester pendek (SP) atau semester antara di depan gedung biro rektorat Unsyiah, Selasa (21/6). (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Aliansi mahasiswa Unsyiah melakukan unjuk rasa di depan kantor rektorat guna menolak kenaikan biaya semester pendek (SP), Selasa (21/6).

Kenaikan biaya semester pendek dari Rp100 ribu per sistem kredit semester (SKS) menjadi Rp150 ribu/SKS, dinilai telah menjerat mahasiswa yang penghasilan orang tuanya menengah ke bawah.

“Kita menolak sikap rektorat yang seenaknya menaikkan biaya SP, tiap tahun selalu dinaikkan tanpa melihat ekonomi keluarga mahasiswa,” ujar korlap, Muhammad Raffi pada wartawan, seusai demo di depan kantor rektorat Unsyiah.

Ia menambahkan, kenaikan uang SP tiap tahun ini tidak masuk akal, kemudian pihak rektorat menjadikan semester pendek sebagai ladang elitis dalam merampas hak rakyat kecil untuk mengenyam pendidikan.

Lanjutnya, tidak adanya keterlibatan mahasiswa dalam merumuskan kenaikan harga SP membuat kampus Unsyiah telah melanggar UU Nomor 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi karena dalam penyelenggaraan pendidikan Unsyiah tidak demokratis.

“Secara tidak langsung, rektor Unsyiah melanggar UU Nomor 12/2012 tentang pendidikan, karena keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan keputusan besaran SP,” katanya.

Namun, ia dan mahasiswa lainnya berharap agar pihak rektorat khususnya Rektor Unsyiah mengkaji kembali kenaikan harga semester pendek itu agar tidak memperberat mahasiswa yang mengambil semester pendek. [Randi]

Related posts