Harga gula di Aceh capai Rp20 ribu/kg

Ilustrasi Seorang pedagang mengemas gula pasir. (Antara Foto)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Harga gula di Aceh sejak sebulan lalu melonjak drastis akibat persediaan barang langka. Jika sebelumnya dijual seharga Rp 650.000/sak kini naik menjadi Rp 825.000/sak.

Seorang pedagang grosir di Pasar Peunayong, Banda Aceh, H. Ramli, mengatakan, pasokan gula yang masuk ke Aceh sejak jelang Ramadan hingga kini semakin berkurang. Padahal daya beli meningkat terlebih jelang lebaran Idul Fitri.

Harga gula di tingkat grosir dijual Rp 18.000/kilogram dari harga sebelumnya berkisar antara Rp 11.000 hingga Rp 13.000/Kg. Sedangkan di pedagang biasa, harganya kini mencapai Rp 20.000/Kg. Harga tersebut sangat memberatkan bagi para pembeli.

“Sekarang saya lebih mengutamakan masyarakat yang membeli dari pada menjual ke pedagang. Di pedagang harga tinggi lagi, sayang masyarakat yang beli,” kata Ramli saat ditemui di tokonya, Jumat (24/6).

Tingginya harga gula sejak sebulan lalu, kata Ramli, disebabkan karena jatah yang diterima untuk Aceh berkurang. Gula di Aceh dipasok dari Medan. Ramli mencontohkan, distributor gula untuk wilayah Banda Aceh kini hanya menerima pasokan sebanyak 300 sak untuk sekali masuk.

Dari jumlah 300 sak tersebut kemudian dibagi lagi ke tingkat pedagang grosir. Menurut Ramli, pihak dinas terkait seharusnya duduk dengan pengusaha untuk membahas masalah langka pasokan gula. “Bisa dibilang sekarang Aceh sudah darurat gula,” jelas Ramli.

Ia berharap, Pemerintah Aceh membuat kebijakan agar boleh membawa masuk gula dari Sabang ke daratan Aceh. Pasalnya, gula yang beredar di kawasan pelabuhan bebas Sabang dinilai cukup untuk menutupi kekosongan pasokan gula di tanah Rencong.

“Dalam keadaan darurat seharusnya bisa masuk gula dari Sabang,” ungkap Ramli. [Detik]

Related posts