Afghanistan berkabung atas korban serangan bom bunuh diri

Suasana pasca-ledakan dalam demonstrasi di Kabul, Afghanistan. (Reuters)

Kabul (KANALACEH.COM) – Demonstrasi kaum minoritas Hazara yang menganut aliran Syiah di Kabul, Afghanistan dilanda bom bunuh diri.

Sedikitnya 80 orang tewas dan 230 lainnya luka-luka dalam insiden yang terjadi pada Sabtu (23/7) siang waktu setempat.

Awalnya, kelompok militan Taliban dianggap bertanggung jawab. Namun, mereka menolak dan mengecam keras pengeboman tersebut.

Tak lama kemudian, kelompok militan ISIS mengaku bertanggung jawab lewat pernyataan di media yang menjadi corong mereka, Amaq.

Kepala Misi Bantuan PBB di Afghanistan Tadamichi Yamamoto menduga pelaku sengaja menargetkan sejumlah besar orang sebagai korban. Presiden Afghanistan Ashraf Ghani langsung mendeklarasikan Minggu (24/7) sebagai hari berkabung nasional.

“Unjuk rasa secara damai yang dilakukan kaum minoritas Hazara adalah hak semua warga negara. Saya berjanji akan melakukan balas dendam terhadap para pelaku,” ujar Ghani, seperti dimuat BBC, Minggu (24/7).

Kaum minoritas Hazara yang merupakan penganut Islam Syiah sejak lama mengalami diskriminasi. Unjuk rasa dilakukan terkait kehadiran jalur listrik TUTAP yang melewati area yang ditinggali kaum Hazara.

Jalur tersebut sedianya menghubungkan negara-negara Asia Tengah, seperti Turkmenistan, Uzbekistan, Tajikistan, Afghanistan, hingga Pakistan.

Kelompok militan ISIS diketahui menjadikan umat Syiah sebagai target karena bertentangan dengan mereka yang menganut aliran Sunni.

Kelompok yang berdiri sejak 2014 itu diketahui keberadaannya di bagian timur Afghanistan. Namun, ini pertama kalinya mereka melakukan aksinya di ibu kota Kabul. [Okezone]

Related posts