Pendeta tewas dalam penyanderaan di gereja Prancis

Polisi tiba di lokasi penyanderaan di sebuah gereja di kota Saint-Etienne-du-Rouvray, sekitar 125 kilometer dari Paris., Prancis, Selasa (26/7). (AFP)

Rouen (KANALACEH.COM) – Seorang pendeta tewas saat dua pria bersenjata menyekap beberapa sandera di sebuah gereja dekat kota Rouen, Prancis, Selasa (26/7).

Menurut laporan Kementerian Dalam Negeri Prancis, seperti dikutip AFP, seorang pendeta tewas dan satu sandera lainnya berada dalam kondisi “antara hidup dan mati.”

Polisi mengklaim berhasil membunuh dua penyandera. Peristiwa terjadi di kota Saint-Etienne-du-Rouvray, sekitar 125 kilometer dari Paris.

Motif penyanderaan berujung pembunuhan belum diketahui, namun tim jaksa Paris telah menyerahkan kasus ini ke hakim yang mengurusi masalah terorisme.

Insiden terjadi saat Prancis berada dalam status siaga, hampir dua pekan setelah pria berdarah Tunisia Mohamed Lahouaiej Bouhlel, menabrakkan truk ke kerumunan orang yang sedang merayakan Hari Bastille di Nice. Sebanyak 84 orang tewas dan 300 lainnya terluka dalam peristiwa itu.

Presiden Prancis Francois Hollande, yang juga berasal dari Rouen, dan Mendagri Bernard Cazeneueve, dilaporkan bertolak ke lokasi kejadian.

Tayangan televisi lokal memperlihatkan sejumlah ambulans dan mobil polisi di lokasi kejadian yang sudah ditutup untuk publik.

Serangan di Nice adalah aksi teror ketiga terbesar di Prancis dalam 18 bulan terakhir, yang diklaim dilakukan kelompok militan Islamic State (ISIS).

Dua serangan yang diklaim ISIS di Jerman juga semakin meningkatkan kekhawatiran masyarakat di negara-negara Eropa.

Setelah serangan di Nice, Prancis memperpanjang status darurat terorisme yang memungkinkan polisi melakukan pencarian dan menahan terduga teroris. Status ini diperpanjang hingga Januari mendatang.

Ini merupakan perpanjangan keempat sejak ISIS melancarkan aksi teror di Paris pada November tahun lalu, yang menewaskan total 130 orang. [Metrotvnews]

Related posts