Dikaitkan dengan kudeta Turki, kepsek Fatih membantah

Kepala sekolah Fatih Bilingual School, Sabar Risdadi. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Terkait pernyataan Kedutaan Besar Turki di Indonesia agar meminta sejumlah sekolah yang berafiliasi dengan gerakan Gulen di Indonesia ditutup, hal ini mendapat reaksi dari kepala sekolah (kepsek) Fatih Bilingual School, Sabar Risdadi yang merupakan salah satu sekolah dalam daftar list yang harus ditutup.

Ditemui Kanalaceh.com di ruangannya, Sabtu (30/7), Sabar Risdadi mengatakan, pihaknya memang sudah mendengar dan membaca pernyataan itu. Namun, ia membantah bila sekolah itu dikaitkan dengan kudeta Turki.

“Yang perlu saya sampaikan dengan tegas, ini sangat tidak punya hubungan dengan kudeta Turki. Ini sekolah murni sekolah Indonesia, pemilik orang Indonesia yayasan orang Indonesia, jadi anak yang belajar anak Indonesia termasuk Aceh,” ungkapnya.

Meskipun sekolah itu, Kata Sabar, bekerja sama dengan orang Turki, bukan berarti langsung dikaitkan dengan kudeta. Baginya, sebuah lembaga yang resmi mempunyai kewenangan untuk bekerja sama dengan siapapun, selama masih mempunyai hubungan yang saling menguntungkan.

“Selama memang yang bersangkutan punya hubungan dualisme saling menguntungkan, saling memberikan kontribusi, sejauh yang kami lihat, kami mampu meningkatkan mutu pendidikan,” katanya.

Ia menambahkan, Fatih Putra merupakan sekolah yang didirikan oleh masyarakat Turki setelah tsunami. Karena itu, tak ada hubungannya dengan kudeta beberapa waktu lalu dan dikaitkan dengan pemberontak.

“Kami punya hubungan, baik budaya, tapi jika dikaitkan dengan kudeta sangat tidak ada hubungan bahkan kami sendiri sangat tidak mendukung itu dan kami menolak,” tegasnya.

Apabila ada dugaan sekolah Fatih dengan teroris, lanjutnya, pihaknya mempersilakan bagi siapa saja untuk memeriksa dokumen sekolah tersebut. [Randi]

Related posts