Gubernur zikir bersama ribuan masyarakat Pidie Jaya

Gubernur Aceh, Zaini Abdullah hadir dalam zikir akbar di Masjid Tgk Chik Pante Geulima, Meureudu, Pidie Jaya, Sabtu (30/7). (Ist)

Meureudu (KANALACEH.COM) – Suasana khidmat dan khusuk menaungi Kawasan Masjid Tgk Chik Pante Geulima. Seribuan jama’ah yang larut dalam Dzikir, terlihat memadati bagian dalam dan halaman Masjid yang berada di Kecamatan Meureudu itu.

Dzikir hari itu menjadi spesial, karena dalam acara Halal bi Halal dan Dzikir Akbar tersebut turut hadir pula Gubernur Aceh, Zaini Abdullah beserta Istri, Hj Niazah A Hamid, serta sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh, Sabtu (30/7).

Dalam sambutan singkatnya yang disampaikan usai pelaksanaan Dzikir Akbar, Zaini berjanji akan terus memberikan perhatian dan dukungan terhadap pembangunan di segala bidang. Untuk itu, ia mengajak semua elemen masyarakat untuk merapatkan barisan dan saling berperan sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing.

“Melalui halal bi halal ini, mari terus kita satukan langkah dan merapatkan barisan dalam bingkai ukhuwah Islamiyah, dan sama-sama memberikan andil demi mendukung proses pembangunan Aceh yang lebih baik di masa yang akan datang,” ujarnya.

“Kami merasa amat senang sekaligus bangga, dapat berhadir di majelis yang mulia ini, bertemu dan bertatap muka, dalam rangka silaturrahmi dengan jajaran pemerintahan, alim ulama, dan tokoh masyarakat Pidie Jaya, khususnya di Kecamatan Meuredu ini,” sambung Zaini.

Dirinya berharap, pertemuan ini akan semakin memperkuat hubungan antara umara, ulama dan warga masyarakat, sehingga harmonisasi pembangunan di segala bidang, akan berjalan semakin baik.

“Terkait dengan pembangunan Aceh yang sedang kita laksanakan ini, saya ingin menyampaikan kabar gembira bahwa, pada tanggal 27 Juli 2016 lalu, untuk pertama kalinya Aceh meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK. Ini merupakan suatu capaian baru dalam sejarah penyelenggaraan administrasi Pemerintahan Aceh, yang juga merupakan indikator meningkatnya kinerja dalam hal tata kelola di Pemerintahan Aceh,” jelasnya.

Dirinya meyakini, dengan dukungan dari semua pihak, segala hal yang telah dicapai oleh Pemerintahan Aceh saat ini, dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang.

Waled Nu: perbaiki akhlak

Sementara itu, Waled Nuruzzahri atau yang akrab disapa Waled Nu, dalam tausyiah singkatnya menekankan tentang pentingnya memperbaiki akhlak ummat, demi mencapai cita-cita mewujudkan negeri yang Baldatun Tayyibatun wa Rabbun Ghafur.

“Yang besar dihormati, yang kecil disayangi, yang sama dan sebaya saling menyayangi. Maksudnya adalah kita harus menghormati pemimpin, selama program yang dikerjakannya adalah sesuatu yang baik. Kita juga harus menyayangi para fakir miskin dengan rajin memberikan santunan serta saling membantu dan menyayangi sesama,” ujar Waled Nu.

Pengasuh Dayah Ummul Ayman itu menjelaskan, jika rumus diatas diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, maka akhlak manusia akan menjadi baik, dengan demikian, harapan masyarakat Aceh untuk menuju negeri yang Baldatun Tayyibatun wa Rabbun Ghafur akan segera terwujud.

Dalam kegiatan Gubernur Aceh turut pula menyerahkan santunan kepada anak yatim dan memberikan sumbangan kepada Dayah Ummul Ayman serta Dayah Jeumala Amal. Usai acara Dzikir Akbar dan Halal bi Halal, Gubernur juga berkesempatan mengunjungi lokasi pembangunan Dayah Ummul Ayman 2, serta lokasi pembangunan Masjid At Taqwa Meureudu. [Aidil/rel]

Related posts