Grand Desain Penerapan Syariat Islam ditargetkan selesai tahun ini

Gubernur Aceh, Zaini Abdullah memberikan sambutan usai melaksanakan zikir akbar di di Masjid Tgk Chik Pante Geulima, Meureudu, Pidie Jaya, Sabtu (30/7). (Ist)

Meureudu (KANALACEH.COM) – Usai melaksanakan Zikir Akbar di Masjid Tgk Chik Pante Geulima, Meureudu, Pidie Jaya, Sabtu (30/7), Gubernur Aceh, Zaini Abdullah menyampaikan sejumlah program pembangunan Aceh yang sedang berjalan. Program yang telah ditetapkan sebagai program prioritas tersebut tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh atau RPJM Aceh 2012-2017.

Zaini mengungkapkan, beberapa program tersebut adalah penguatan Syariat Islam. Saat ini, Pemerintah Aceh sedang merampungkan Grand Desain Penerapan Syariat Islam, yang ditargetkan selesai tahun ini.

“Terkait dengan hal ini, aspek ekonomi syariah juga menjadi fokus kita untuk sekarang dan masa depan. Tahapan Konversi Bank Aceh menjadi Bank Aceh Syariah akan terus kita pacu, dan Insya Allah pada Bulan Agustus, Bank Aceh akan kita konversi menjadi Bank Aceh Syari’ah,” katanya.

Di samping itu, lanjut Zaini, penguatan pendidikan Islam juga menjadi fokus perhatian Pemerintah Aceh. Terkait dengan pendidikan Islam ini, tentu tidak bisa dilepaskan dari peran dayah sebagai bentuk pendidikan Islam yang tertua di Aceh.

“Karena itu, Pemerintah Aceh melalui Badan Pembinaan dan Pendidikan Dayah, akan terus memberi perhatian terhadap pengembangan Dayah dan Pesantren di Aceh. Sampai dengan sekarang, Alhamdulillah jumlah santri yang belajar di dayah dan pesantren terus meningkat,” ungkapnya.

Untuk diketahui bersama, sejak tahun 2012-2015 Pemerintah Aceh telah mengalokasikan dana untuk pembangunan Masjid dan Meunasah. Hingga tahun 2015, setidaknya ada 1.238 Masjid dan 1.363 Meunasah yang dibantu pembangunannya oleh Pemerintah Aceh.

“Saat ini, Pemerintah Aceh juga sedang melakukan renovasi Masjid Raya Baiturrahman, Insya Allah pada akhir 2016 ini akan selesai. Nantinya, Masjid ini akan lebih luas serta beberapa sarana pendukung peribadatan akan diperbaiki,” imbuhnya.

Alokasikan dana kesehatan sebesar 13 Persen dari APBA

Dalam kesempatan tersebut, Doto Zaini juga menegaskan tentang pentingnya pembangunan di bidang kesehatan. Maka, dalam anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh atau APBA 2016, sektor kesehatan mendapat perhatian lebih, yaitu sebesar 13 persen dari total anggaran Pemerintah Aceh dialokasikan untuk pembangunan di bidang kesehatan.

“Alhamdulillah, pada akhir tahun lalu kita telah menandatangani kesepakatan dengan BPJS, terkait dengan keberlanjutan program Jaminan Kesehatan Rakyat Aceh. Dengan demikian pelayanan kesehatan secara gratis akan terus diberikan kepada rakyat Aceh, sembari kita tetap melakukan pembenahan dan perbaikan terhadap program tersebut,” pungkas Zaini.

Sementara itu, dalam rangka peningkatan sumber daya manusia, sebagai salah satu modal utama pembangunan, sejak beberapa tahun terakhir, Pemerintah Aceh juga sudah memberikan beasiswa penuh bagi putera-puteri terbaik Aceh yang menuntut ilmu di berbagai lembaga pendidikan tinggi, dalam dan luar negeri, dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk dalam bidang ilmu keagamaan.

Hingga tahun 2015, setidaknya ada 2.989 putera-puteri Aceh yang menerima beasiswa penuh Pemerintah Aceh. Di samping itu, perhatian terhadap pendidikan generasi Aceh, terutama anak- anak yatim, senantiasa kita berikan.

“Sejak 3 tahun terakhir, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan telah menyalurkan bantuan sosial dalam bentuk beasiswa kepada ratusan ribu anak yatim. Jumlah dana yang digelontorkan di bidang ini mencapai Rp200 miliar pertahun,” tambah Doto Zaini. [Aidil/rel]

Related posts