Siswa korban kebakaran di Lhokseumawe tak bisa sekolah

Ilustrasi murid SD. (Kompas)

Lhokseumawe (KANALACEH.COM) – Para siswa korban kebakaran di Gampong Menasah Masjid, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, hampir sepekan tidak bersekolah karena tak memiliki seragam dan peralatan belajar.

Sementara itu, enam kepala keluarga masih menetap di lokasi pengungsian karena rumah mereka musnah terbakar. Ketua Yayasan ACW Lhokseumawe, Saiful, mengatakan empat siswa terpaksa menetap di pengungsian akibat rumahnya terbakar, Minggu (7/8) lalu.

Mereka tidak bersekolah karena tidak memiliki seragam sekolah. Baju, buku dan seluruh peralatan belajar telah menjadi arang. Menurutnya, warga telah meminta pihaknya mencari solusi agar anak-anak bisa sekolah kembali.

“Kita sudah hubungi sekolah agar membantu seragam anak-anak korban kebakaran,” ujarnya baru-baru ini.

Kepala Dusun Kuta Kareung, Razali S, mengatakan para korban kebakaran masih mengungsi di tempat pengolahan sampah. Sementara itu, tempat tinggal darurat belum bisa dibangun.

Razali menambahkan tempat tinggal mereka yang terbakar merupakan rumah sewa, sehingga tidak bisa dibangun lagi.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Lhokseumawe, Rusli, mengaku belum menerima laporan tentang anak-anak korban kebakaran yang tidak bisa sekolah.

Rusli meminta korban melapor segera ke sekolah, agar mendapat bantuan. Sesuai petunjuk teknis, melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bisa membantu pakaian seragam. [Wol]

Related posts