85 persen penghuni LP Meulaboh diusul remisi

Ilustrasi. (Antara Foto)

Meulaboh (KANALACEH.COM) – Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II-B Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat mengusulkan 85,2 persen atau 300 orang lebih warga binaan mendapatkan remisi pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2016.

Kepala LP Kelas II-B Meulaboh, Sapto Winarno mengatakan, terhadap 300 lebih dari 454 total warga binaan pada LP Meulaboh, lima orang di antaranya diusul remisi umum II, yakni bebas setelah pengurangan sisa pidana.

“Cuma untuk SKnya kita masih menunggu dari pusat dan biasanya itukan kita usulkan sekian, mungkin yang untuk pidana umum cepat selesai, tapi yang pidana khusus biasanya nanti belakangan karena itu kebijakan dari Jakarta,” ujarnya di Meulaboh, Selasa (16/8).

Sapto Winarno menyebutkan, dirinya belum mendapatkan data riil terhadap jumlah warga binaan yang disetujui mendapatkan remisi, namun dipastikan nama dan kriteria warga binaan yang mendapat remisi itu diumumkan pada 17 Agustus 2016.

Pemberian remisi diusulkan tersebut menurutnya sudah sesuai dengan syarat dan ketentuan, berpedoman pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, kemudian PP Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan, berikut juga Perpres dan Permen Hukum dan HAM RI.

“Yang kita usulkan ada remisi umum satu dan remisi umum dua, remisi umum satu dikurangi sisa pidananya tapi masih menjalani pidana, kalau remisi dua setelah dikurangi remisi masa pidananya habis. Minimal satu bulan dan maksimal enam bulan,” sebutnya.

Lebih lanjut dikatakan, menyambut HUT Ke-71 Kemerdekaan RI tahun 2016 lembaga pemasyarakatan Meulaboh mengadakan berbagai ivent perlombaan lokal serta mengikuti kegiatan rakor muri secara nasional.

Sapto Winarno menjelaskan, rakor muri yang dilaksanakan terdiri dari dua kegiatan, pertama adalah seluruh warga binaan di seluruh Indonesia menyayikan lagu kebangsaan Indonesia Raya pada Senin (15/8) tepat pukul 07.00 WIB.

Kemudian kedua adalah kegiatan teropah panjang, menyayikan lagu Indonesia raya bertujuan untuk mengembalikan jiwa nasionalisme warga binaan, kemudian teropah panjang merupakan kegiatan hiburan sehat untuk membudayakan kembali permaian tradisional Indonesia.

“Kami juga disini mengadakan perlombaan ada voly ball, bulu tangkis, tenis meja, tarik tambang, catur termasuk terompah panjang. Kalau tahun lalu kegiatan kita secara serentak itu Luhkumtak,” katanya. [Antaranews]

Related posts