Wartawan korban penganiayaan TNI melapor ke POM TNI AU

Ilustrasi. (Antara Foto)

Medan (KANALACEH.COM) – Dua wartawan korban penganiayaan anggota TNI AU di Sarirejo, Medan Polonia resmi membuat laporan ke POM TNI AU, Kamis (18/8).

Proses penyelidikan kasus ini diharapkan transparan agar pelaku tidak lolos dari jeratan hukum.

Laporan pengaduan ini dilakukan Andri Syafrin Purba (MNCTV) dan Array Agus (Tribun Medan) secara terpisah.

Andri yang masih terbaring di rumah sakit diwakili istrinya, Malahayati Pohan dengan didampingi kuasa hukumnya, Irsyad Lubis.

Sementara Array Agus datang bersama beberapa wartawan lain yang merasa keselamatannya terancam karena mendapat intimidasi dari oknum aparat. Mereka didampingi advokat dari LBH Medan.

“Sejauh ini penyidik POM TNI AU sangat koorperatif menerima kita. Kita berharap ke depannya prosesnya juga lancer seperti ini,” kata Irsyad Lubis.

Ketua tim advokasi jurnalis, Wilfrid Sinaga menegaskan tindakan brutal anggota TNI AU yang menyerang wartawan sangat jelas sudah melanggar UU 40/99 tentang Pers.

Ada kesan para prajurit sengaja mengabaikan perlindungan hukum bagi jurnalis karena selama ini pelanggaran sejenis tidak pernah ditindak tegas.

“Saya kira masyarakat awam sudah tahu tentang kebebasan pers di negeri ini. Tapi karena para pelaku kekerasan pers tidak pernah dihukum, maka banyak pihak yang mengabaikan Undang-undang pers,” ujarnya.

Terpisah, Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Soewondo Medan, Kol Pnb Arifien Syahrir menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat maupun wartawan atas insiden kekerasan di Sarirejo.

Arifien mengatakan sudah menginstruksikan anak buahnya mencari sejumlah barang wartawan yang dilaporkan sempat dirampas oknum TNI saat penganiyaan terjadi. Sebagai bentuk tanggung jawab, ia mengaku siap dipanggil Komnas HAM.

“Saya sudah sampaikan permohonan maaf ini, dan sudah mencari dan sudah menemukan beberapa item barang yang hilang dan sudah dikembalikan ke kantor teman-teman media,” kata Arifien usai menghadiri rapat koordinasi terkait konflik Sari Rejo, di Kantor Wali Kota Medan. [Tribun Medan]

Related posts