Foto anak berusia 5 tahun ungkap kekejaman di Suriah

Omran Daqneesh, 5 tahun, hanya terdiam dengan kepala mengucurkan darah, tubuhnya penuh debu dari rumahnya yang hancur akibat serangan udara di Aleppo. (Reuters)

Aleppo (KANALACEH.COM) – Aktivis Suriah merilis foto tentang seorang anak yang diselamatkan dari sebuah bangunan yang hancur setelah akibat serangan udara yang terjadi di Aleppo.

Video dan foto anak laki-laki tengah duduk dan tampak linglung dan berdarah dalam sebuah ambulans dibagikan secara luas melalui media sosial, dengan banyak orang yang merasa kaget dan menyebut peristiwa yang terjadi di Suriah sangat kejam.

Seorang doktor mengidentifikasikan anak laki-laki itu sebagai Omran Daqneesh, 5 tahun, yang disebut dalam perawatan karena luka di bagian kepala pada Rabu (17/8) lalu.

Pertempuran antara pasukan pemerintah, yang didukung serangan udara Suriah, dan pemberontak yang meningkat di Aleppo dalam beberapa pekan terakhir, disebutkan menyebabkan ratusan orang tewas.

Pusat media pro-oposisi mengatakan foto anak laki-laki itu diambil di wilayah yang dikuasai pemberontak di distrik Qaterji Aleppo pada Rabu lalu, setelah serangan udara yang menyebabkan tiga orang tewas dan 12 lainnya terluka.

Tayangan video memperlihatkan anak laki-laki itu dikeluarkan dari gedung yang hancur oleh petugas kesehatan dan kemudian ditempatkan di sebuah kursi di belakang ambulans, tubuhnya penuh dengan debu dan tampak darah diwajahnya.

Paramedis kemudian meninggalkan ambulans itu dan anak laki-laki itu duduk diam termenung. Kemudian dia menyeka wajahnya dengan tangan, dan sempat melihat ceceran darah sebelum berupaya membersihkan tangannya dari darah dengan mengusapnya ke kursi.

Tak lama paramedis membawa dua orang anak-anak dan seorang pria yang terluka akibat serangan udara.

Seorang dokter di Aleppo, Osama Abu al-Ezz, mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa anak laki-laki yang berada di ambulans itu dibawa ke sebuah rumah sakit yang dikenal dengan nama M10. Akibat serangan di Qaterji, anak laki-laki itu menderita luka di kepala, tetapi tidak mengalami cedera otak, dan kemudian dibolehkan pulang.

Raf Sanchez dari Daily Telegraph juga mengunggah foto anak laki-laki yang berbaring di tandu dengan perban menutupi mata kirinya.

“Seorang anak yang selamat dengan wajahnya berdarah, termenung, merupakan puncak kengerian di Aleppo,” tulis Adib Shishakly, seorang anggota oposisi Dewan Nasional Suriah.

Komite Koordinasi Lokal, sebuah jaringan aktivis oposisi, juga mengatakan tiga orang tewas dalam serangan udara dan dilaporkan pesawat tempur Rusia. [BBC Indonesia]

Related posts