Kisah Raslan yang memotret tatapan luka bocah Aleppo

Omran Daqneesh, bocah korban serangan udara di Aleppo (Reuters)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Wajah datar tanpa ekspresi Omran Daqneesh yang viral menyisakan rasa sedih dan mengudang simpati netizen di seluruh dunia. Serangan udara Rusia yang menghantam kawasan pemukiman al-Qaterji, Aleppo menyisakan duka mendalam bagi Omran dan saudara kandungnya.

Hari itu, wajah dan sekujur tubuh Omran bermandi debu dan luka yang mengering akibat puing-puing rumahnya yang hancur. Sang ayah yang sibuk menggali reruntuhan berupaya menyelamatkan Omran dengan menariknya dari tumpukan puing.

Sesaat setelah serangan udara yang meluluh lantahkan Aleppo, Mahmoud Raslan seorang relawan yang melintas berupaya membantu proses evakuasi korban.

Mahmoud yang kala itu membawa kamera dengan cekatan menggendong Omran dan menempatkannya ke ambulans. Saat itu ia mendapati ayah Omran tengah berupaya menyelamatkan keluarganya yang tertimpa reruntuhan.

Dengan kaki telanjang dan luka di pelipis wajah, bocah kecil berusia 5 tahun itu kemudian ditempatkan di sebuah kursi merah muda di dalam ambulans.

Kala itu, Mahmoud mengaku belum terpikir untuk mengabadikan kejadian tersebut. Setelah memastikan Omran dan saudara kandungnya berada di dalam ambulans, Mahmoud berinisiatif mengabadikan kondisi sang bocah.

Setelah memastikan kondisinya aman, Mahmoud pun langsung mengambil kamera dari lengannya dan mengabadikan Omran yang tampak terlihat syok.

Dengan mata berkaca-kaca dan tatapan datar, Omran kecil tampak syok dengan kejadian yang menimpanya pada Rabu malam (17/8) waktu setempat.

Berbeda dengan kebanyakan korban pengeboman, Mahmoud merasa sang bocah memiliki keistimewaan. Ia menunjukkan ketabahannya dengan tidak menangis kesakitan meski luka di sekujur tubuh.

Kepada The Telegraph, Mahmoud menyebut Omran berbeda dengan kebanyakan bocah lainnya. Meski tampak syok, ia seakan ingin menunjukkan rasa tegar.

“Ketika memotretnya, saya tahu itu terasa sangat menyakitkan. Gambar ini menjadi menyolok dan menyentak publik yang melihatnya, betapa kuatnya seorang anak meski tengah berada di krisis berkepanjangan,” pungkasnya.

Sesaat setelah diamankan ke ambulans, Omran beserta orang tua dan saudara kandungnya diberi perawatan di rumah sakit M10.

Meski ada luka di wajahnya, petugas medis yang tidak diungkap identitasnya memastikan tidak ada luka serius di tubuh Omran. Omran hanya dirawat selama beberapa jam di rumah sakit kemudian diperbolehkan pulang.

Serangan udara yang dilakukan oleh rezim Bashar al-Assad yang dibantu kekuatan udara Rusia. Dalam serangan tersebut tercatat tiga warga tewas dan 10 lainnya luka-luka termasuk Omran. [CNN Indonesia]

Related posts