KPK tambah penyidik sasar korupsi sektor pertambangan

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kiri) berjabat tangan dengan Ketua KPK Agus Rahardjo (kanan) seusai melakukan pertemuan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (19/8). (Antara Foto)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) menyatakan rencana penambahan penyidik dari kepolisian dilakukan dalam rangka untuk pengembangan penyidikan di sejumlah sektor pemerintah.

Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, salah satu sektor yang akan disasar oleh KPK adalah sektor pertambangan. Penambahan penyidik dari kepolisian diharapkan mampu merealisasikan hal tersebut.

“(Penambahan penyidik) untuk penyidikan di wilayah penerimaan negara dari sektor Minerba dan Migas itu harus jadi prioritas KPK ke depan,” ujar Agus di Sukabumi, Jumat (19/8) malam.

Agus menuturkan, saat ini KPK hanya memiliki sekitar seratusan penyidik. Jumlah penyidik KPK sangat jauh berbeda dengan jumlah penyidik Polri yang mencapai dua ribu lebih.

Lebih lanjut, Agus mengklaim telah menyampaikan permintaan penambahan penyidik kepada Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian saat berkunjung ke KPK. Permintaan itu, kata dia, mendapat respons positif dari Tito.

Meski demikian, ia menyebut, proses penambahan penyidik KPK masih dibahas oleh kedua belah pihak. Pasalnya, proses penambahan jumlah penyidik KPK harus melalui seleksi khusus.

“Saya sudah cerita rencana KPK rekrut Sumber Daya Manusia dari Polri. Saya cerita kekurangan SDM 2016 dan untuk 2017,” ujarnya.

Agus menambahkan, selain merekrut penyidik Polri, Tito juga berencana melakukan rotasi penyidik KPK ke tubuh Polri. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari sinergitas dalam penindakan korupsi yang juga dilakukan oleh Polri.

“Jadi nanti ada budaya kerja dan nilai KPK yang akan dibawa kembali ke Polri,” ujarnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyambangi gedung KPK, Jumat (19/8).

Tito mengaku, kunjungan ini sebagai bentuk keinginan untuk mempererat hubungan sekaligus menjalin kerja sama dengan lembaga antirasuah.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu menilai pentingnya menjalin hubungan baik dengan KPK. Dia menegaskan siap mendukung langkah KPK dalam upaya pemberantasan korupsi.

Selama ini, selain Tito, Tri Brata I yang pernah berkunjung ke Gedung KPK adalah Jenderal Bambang Hendarso Danuri pada tahun 2008.

Sama seperti Tito, Bambang saat itu berkunjung ke KPK tak lama setelah ia dilantik menjadi Kapolri. [CNN Indonesia]

Related posts