Cegah obesitas, tergantung pola asuh ortu

Ilustrasi obesitas. (shutterstock)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Pola makan tidak seimbang dan kurang berolah raga merupakan dua faktor utama yang menyebabkan obesitas atau kegemukan. Namun ternyata, pola asuh orang tua juga sangat mepengaruhi pertumbuhan anak. Menurut psikolog Naomi Soetikno, jika orang tua salah asuh, maka kemungkinan anak menjadi obesitas menjadi besar.

“Pertama yang harus kita perhatikan adalah pola asuhnya. Terkadang ada orang tua yang membiarkan anaknya makan kapanpun dan dimanapun,” kata Naomi di Locanda Senayan, Jakarta, Selasa (23/8).

Biasanya hal ini dilakukan karena rasa sayang orang tua kepada anaknya. Namun, ternyata kebiasaan ini bisa menjadikan anak obesitas.

“Misal ada anak yang tak suka makan sayur, jadi mereka membiarkan anaknya untuk memakan apapun, dan asal mereka mau makan tanpa memperhatikan kandungan gizinya,” lanjut dia. Padahal, menurutnya, makanan yang baik adalah makanan yang memberikan energi serta asuhan gizi yang seimbang.

Ia menyebut agar orang tua mampu membuat anaknya bergerak terutama setelah makan. “Jangan biarkan anak untuk tidur-tiduran setelah makan. Anak yang malas bergerak mudah terkena obesitas,” katanya.

Selain mampu membuat anak-anak untuk melakukan aktifitas setelah makan, orang tua juga harus mampu membuat suasana makan menjadi menyenangkan.

“Makanlah bersama di meja makan. Tapi syaratnya buat suasana makan menjadi menyenangkan. Jangan marah anak jika makan mereka lambat, misalnya,” terang Naomi. Ketika suasana makan tidak menyenangkan, anak akan malas untuk makan bersama dan lebih senang makan sendiri.

Menurut Naomi, makan bersama bukan hanya mampu meningkatkan ikatan anak dan orang tua melalui interaksi, tapi juga orang tuanya dapat memantau asupan makanan yang dikonsumsi oleh anak. [Tempo]

Related posts