SDM berpendidikan dibutuhkan untuk membangun Aceh

Mantan Menteri Pertanian Malaysia, Tan Sri Sanusi Juned saat memberikan orasi Tan Sri Sanusi Juned pada acara silaturahmi nasional Taman Iskandar Muda dan Masyarakat Aceh Serantau di Jakarta, Minggu (18/9). (Ist)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Mantan Menteri Pertanian Malaysia, Tan Sri Sanusi Juned mengatakan, untuk membangun Aceh sangat dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berpendidikan, beradab, dan beragama.

Hal itu dikatakan Tan Sri Sanusi Juned pada acara silaturahmi nasional Taman Iskandar Muda dan Masyarakat Aceh Serantau di Jakarta, Minggu (18/9).

“Sumber daya alam (SDA) bisa habis karena dikuras, namun sumber daya manusia tidak akan pernah habis apabila dikelola dengan sebaik-baiknya,” kata Tan Sri yang merupakan keturunan Aceh ini.

Diakuinya yang pernah berkuliah di Inggris dan Jerman, ia menjelaskan bahwa kemajuan kedua negara itu ditentukan oleh sumber daya pendidikan

“Selama 30 tahun saya menjabat sebagai tangan kanan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Muhammad sukses membangun Malaysia dengan pendidikan, tanpa pendidikan Qur’ani maka pendidikan umum akan hancur,” ujarnya.

Cucu dari Teungku Muhammad Daud Beureueh ini menambahkan, untuk para masyarakat Aceh yamg merantau jangan melupakan kampung halaman.

“Jika sudah berhasil di perantauan jangan lupa untuk berbagi kepada daerah dan kampung halaman,” pesan Tan Sri.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PP Taman Iskandar Muda (TIM), Surya Dharma  menjelaskan, orang Aceh bisa tumbuh dan berkembang dimanapun. “Contoh Tan Sri Sanusi Djuned bisa menjadi Menteri di Malaysia,” kata Surya.

Sementara itu, ketua panitia pelaksana silaturahim Masyarakat Aceh, Banta Umar, menjelaskan acara ini diselenggarakan untuk memperkuat kembali hubungan rakyat Aceh perantau yang telah digagas oleh Mustafa Abubakar (mantan Ketua Umum PP TIM) pada tahun 2006.

“Kami selaku panitia pelaksana sangat bersyukur atas kehadiran 11 perwakilan organisasi Masyarakat Aceh Serantau,” ungkap Banta.

Acara ini berakhir dengan pembacaan ikrar bersama Masyarakat Aceh Serantau yang dipimpin oleh ketua PP TIM dan dibacakan oleh ketua IKAMABA Bandung.

Ikrar tersebut ditandatangani oleh 11 perwakilan aceh yang hadir, yakni IKAMABA Bandung, KTR Surabaya, HIMA Yogyakarta, Aceh Sepakat Sumut, PERMASA Kepri, PERMASA Riau, IMAS Makassar, IMAM Malaysia, HIMA Kaltim dan HIMMA Sulsel disertai dengan penyerahan bungoeng jaroe (plakat) yang diserahkan oleh Ketua Majelis Mufakat Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda (TIM), Mayjen (Purn) Iskandar Ali didampingi oleh Ketua Umum PP TIM Surya Dharma.

Kegiatan ini turut dimeriahkan oleh penampilan tarian ranup lampuan, saman dan seurune kale oleh Fadhil, serta penampilan musikalisali puisi kopi oleh Fikar W. Eda. [Aidil/rel]

Related posts