New York Times dukung Hillary Clinton

Hillary Clinton. (AFP)

New York (KANALACEH.COM) – Dewan redaksi New York Times mendukung Hillary Clinton, Sabtu (24/9). Mereka mengajak para pembaca surat kabar itu untuk memilih sang mantan menteri luar negeri sebagai orang yang paling cocok untuk menghadapi “kepicikan, gerakan kesukuan, dan pemimpinnya yang berbaris” di seluruh dunia.

“Di Timur Tengah dan di seluruh Asia, di Rusia dan Eropa Timur, bahkan di Inggris dan Amerika Serikat, perang, terorisme dan tekanan globalisasi mengikis nilai-nilai demokrasi, persekongkolan kasak-kusuk untuk menantang cita-cita toleransi dan kebaikan,” demikian isi editorial seperti dikutip Politico, Sabtu (24/9).

Tajuk rencana New York Times berjudul “Hillary Clinton for President” dengan resume: “Dukungan kami berdasarkan penghormatan terhadap kecerdasan, pengalaman, dan keberaniannya.”

New York Times, media pendukung handal para politisi liberal, menyebut bahwa “beberapa kesalahan” Clinton — yang terus dieksploitasi seterunya dari Partai Republik dan sejumlah media — berkontribusi terhadap “penyimpangan persepsi karakternya.”

Secara khusus, editorial tersebut menyesalkan “kecenderungan Clinton untuk menjaga rahasia,” seperti dibuktikan dalam penggunaan server email pribadinya saat menjabat sebagai menteri luar negeri.

Tapi surat kabar itu meminta pembaca untuk mengesampingkan kekhawatiran mereka tentang kebiasaan komunikasi Clinton untuk tujuan yang lebih besar.

Editorial New York Times disajikan secara eksplisit sebagai afirmasi positif mengenai kualifikasi Clinton, bukan argumen terhadap saingannya, Donald Trump.

“Dukungan kami berakar pada intelektualitas, pengalaman, ketangguhan, dan keberanian Clinton, yang terus mengabdi kepada publik, sebagai wanita pertama di ajang ini,” demikian ditulis New York Times.

Ditambahkan, “Dia adalah salah seorang politisi paling ulet dari generasinya, di mana kesediaannya untuk terus belajar adalah sesuatu yang langka di zaman ini.”

“Sebagai ibu negara, dia kembali maju dari kemunduran profesional dan menghadapi ujian pribadi dengan ketahanan luar biasa. Selama delapan tahun di Senat dan empat tahun sebagai menteri luar negeri, dia membangun reputasi untuk berani berkolaborasi secara bipartisan. Dia menghadirkan nuansa diplomatik serta mau mendengarkan suara para konstituen dan rekan-rekannya di Washington.”

Terakhir, dewan redaksi New York Times mengulas pratinjau tentang tajuk rencana untuk melawan calon Partai Republik yang akan dipublikasikan pada Senin 26 September mendatang: “Kami akan menjelaskan dalam editorial berikutnya mengapa kami yakin Trump menjadi calon terburuk yang diajukan oleh sebuah partai besar dalam sejarah modern Amerika.” [Metrotvnews]

Related posts